Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berharap lembaga pendidikan tinggi mampu terus mengasah daya kreasi dan inovasi mahasiswa sehingga mampu melahirkan produk baru menghadapi era ekonomi digital yang semakin kompetitif.

"Lembaga pendidikan tinggi harus betul-betul mampu membuat mahasiswa menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi bangsa," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Jumain Appe saat persemian "Innovative Academy Hub" di Kompleks Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat.

Menurut Jumain, tanpa memiliki kesiapan berinovasi, maka para mahasiswa atau generasi muda Indonesia akan tertinggal dan sulit mengejar perkembangan dan perubahan teknologi yang semakin cepat.

"Sehingga untuk generasi di masa mendatang jangan sampai ada lagi setelah lulus lalu membawa map berisi surat lamaran untuk mencari lowongan pekerjaan sebab di masa mendatang sekitar 800 jenis pekerjaan akan hilang," kata dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, kebiasaan berinovasi secara cepat dan tak diduga harus terus ditanamkan sejak dini. Jumain mengatakan inovasi tak terduga itu antara lain seperti yang telah dicontohkan Gojek yang dianggap Jumain mampu membuat biaya transportasi lebih efisien dari sebelumnya.

"Kita lihat Gojek melakukan hal yang sama sekali tak terduga. Itu hanya lahir dari seseorang yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi," kata dia.

Menurut dia, Kemenristekdikti selama ini terus mendorong para inovator baik di perguruan tinggi, badan litbang maupun masyarakat umum untuk terus mengembangkan inovasi teknologi yang aplikatif bagi masyarakat.

"Tentu tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa," kata Jumain.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018