Kami mengucapkan terima kasih kepada MURI yang memberikan penghargaan rekor baru ..."
Gianyar (ANTARA News) - Sejumlah menteri Kabinet Kerja dan Presiden RI periode 2001--2004 Megawati Soekarnoputri turut menyaksikan proses ngaben (pelebon) atau kremasi secara adat Hindu Bali dari AA Niang Agung (96), permaisuri Puri Ubud, di Puri Ubud dan kremasi jenazahnya di Pura Dalem Puri, Kabupaten Gianyar.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada para menteri dan Ibu Megawati, para undangan lainnya serta seluruh masyarakat yang telah membantu acara Pelebon ibu saya," kata Tjok Oka Ardhana Sukawati alias Cok Ace, selaku anak dan wakil keluarga Puri Ubud, dalam sambutannya di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.
Para menteri yang turut menyaksikan proses ngaben (pelebon) di antaranya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri UKM dan Koperasi Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, selain Jaksa Agung Prasetyo, serta Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada MURI yang memberikan penghargaan rekor baru untuk bade tertinggi 27,5 meter, dengan berat 11 ton, dan dibantu 3.900 orang, meliputi pembawa patung lembu, bade, penari, pengiring gamelan dan lain-lainnya," kata Cok Ace, merujuk catatan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Permaisuri Ubud AA Niang Agung merupakan ibu dari Tjokorda Istri Atun Sukawati, Tjok Gde Putra Sukawati, Tjok Oka Ardhana Sukawati dan Tjok Gde Raka Sukawati. Ia meninggal di usia 96 tahun.
Cok Ace, yang mantan Bupati Gianyar, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI Bali) dan kini maju sebagai calon wakil Gubernur Bali dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2018 bersama I Wayan Koster, calon gubernur yang didukung oleh PDI Perjuangan.
Ribuan turis mancanegara dan domestik juga tampak memadati halaman dalam Puri Ubud dan jalan raya Ubud untuk menyaksikan prosesi mulai dari tarian, arak-arakan mulai dari Puri Ubud ke Puri Dalam Puri, di jalan Tebasaye, sekitar sekilometer.
Acara plebon itu menarik ribuan turis karena prosesnya mengerahkan ribuan masyarakat Ubud, yang turut mengangkat bade seberat 11 ton dengan sukarela tanpa dibayar. Secara sukarela masyarakat Ubud juga berpartipasi dalam tarian dan memainkan gamelan di beberapa lokasi.
Kegiatan yang paling meriah adalah arak-arakan membawa patung lembu dan bade sejauh sekira sekilometer dari Puri Ubud ke Pura Dalam Puri. Ribuan masyarakat bergotong royong membawa Bade dan setiap 50 meter harus istirahat dan bergantian orang.
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018