Sana`a (ANTARA News) - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, mengumumkan tawaran imbalan senilai 75.500 dolar Amerika Serikat (AS) bagi mereka yang bisa memberi informasi yang mengarah kepada penangkapan aktor intelektual di balik aksi bom bunuh diri yang menewaskan sembilan orang di Ma`arib, Yaman timur. Saleh mengatakan, pelaku bom bunuh diri itu kemungkinan seorang Arab bukan warga Yaman. "Badan intelijen menduga pelaku bom bunuh diri tersebut adalah seorang Arab dan bukan warga Yaman," kata Presiden Saleh kepada wartawan. Meski demikian, uji DNA telah dilakukan dan masih belum diketahui identitas pelaku bom tersebut. Gedung-gedung pemerintah dan kepentingan-kepentingan asing dijaga getat menyusul insiden bom bunuh diri itu. Kedutaan Besar AS menangguhkan peringatan hari kemerdekaan AS hingga waktu yang belum ditentukan. Dua menteri Spanyol telah tiba di Sana`a untuk melakukan pertemuan dengan para pejabat Yaman dan membawa pulang tujuh jenasah warganya yang tewas dalam bom bunuh diri itu, yaitu tiga lelaki, empat wanita dan enam warganya yang selamat. Serangan bom bunuh diri itu terjadi sepekan setelah pernyataan yang dikaitkan dengan Al-Qaeda di Yaman, dimuat suratkabar mingguan Al-Share`e, yang menyebutkan bahwa kelompok teroris mengancam melakukan aksi jika permintaan mereka tidak dipenuhi. Permintaan mereka antara lain pembebasan semua tahanan yang ditangkap tanpa diadili; mengizinkan siapa saja yang ingin berjihad ke Irak; menghentikan kerjasama dengan musuh-musuh Islam dan Muslim, yakni AS dan sekutu-sekutunya, demikian laporan IINA. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007