Sydney (ANTARA News) - Status darurat dideklarasikan di daratan tinggi terpencil Papua Nugini setelah gempa besar mengguncang kawasan itu.

Perdana Menteri Peter O'Neill mengatakan pemerintahannya sedang berusaha mengembalikan layanan dan menyediakan bantuan ke wilayah provinsi Hela, Southern Highlands, Western dan Enga di wilayah pegunungan dalam di negara Pasifik tersebut.

“Ini bencana yang tidak pernah ada sebelumnya di wilayah Highlands dan respons yang tepat sedang diberikan oleh pemerintah nasional,” kata O'Neill dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam.

O'Neill menambahkan bahwa 450 juta kina atau sekitar Rp1,91 triliun sudah dialokasikan pemerintah untuk bantuan bencana.

Federasi Internasional Palang Merah (International Federation of Red Cross/IFRC) dan Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan pada Kamis bahwa mereka menyumbangkan 221.000 dolar AS atau sekitar Rp3,03 miliar tambahan untuk mendukung operasi bantuan tersebut.

Ada berbagai laporan yang berbeda mengenai jumlah korban di tengah rusaknya komuniksi dan buruknya akses ke area terdampak, demikian dikutip dari AFP. (mu)

Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018