Cianjur (ANTARA News) - Penggiat Seni Budaya dan Lingkungan kawasan Bogor, Puncak dan Cianjur, Jawa Barat, menilai banyak hulu anak sungai pemasok air DAS Citarum di wilayah Puncak dalam kondisi terancam.
Selama ini, ungkap Eko Wiwid di Cianjur, Kamis, kawasan resapan air di wilayah Puncak-Cianjur tepatnya di bawah kaki Gunung Gede-Pangrango merupakan bagian tidak terpisahkan dari rangkaian hidrologi air DAS Citarum.
Kawasan Puncak-Bogor-Cianjur, banyak terdapat sumber mata air anak sungai yang mengarah dan bermuara ke Sungai Citarum. "Saat ini kondisinya terancam dan tidak pernah mendapat pemeliharaan, sehingga sering kali terjadi banjir cileuncang," katanya.
Dia menjelaskan, anak sungai yang bermuara ke Citarum seperti Sungai Cibeet di Kecamatan Cikalongkulon, Sungai Cikundul-Cipanas, Sungai Cisarua-Sindanglaya, Sungai Cipandawa-Pacet, Sungai Cigombong-Pacet, Sungai Ciherang-Pacet, Sungai Cibeureum-Pacet dan Sungai Cianjur.
"Dari sekian banyak hulu anak sungai di kawasan tersebut dan sebagian masuk ke Wilayah Bogor, selama ini sebagai pemasok air untuk area dibawanya yang bermuara ke Citarum, saat ini dalam kondisi terancam karena banyak hulu anak sungai hutannya mulai gundul," katanya.
Sedangkan di hulu anak Sungai Cikundul sudah banyak sampah dan sejumlah anak sungai lainnya pun sudah dalam keadaan memprihatinkan. Pihaknya berharap semua pihak khususnya pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan secara estafet dan berkesinambungan bukan sekedar seremonial.
Tidak hanya pemerintahan, pihaknya juga meminta wakil rakyat di daerah sampai pusat untuk lebih mengontrol kondisi realitas di lapangan agar tidak mendengar atau menampung kabar atau keluhan warga semata.
"Sudah saatnya kita menjadi bagian dari pembela alam di bawah Panji Merah Putih dan Garuda. Lepaskan egoistis atribut pakaian atau jabatan karena alam semesta tidak butuh identitas atau atribut. Mari kita tanamkan bakti untuk negeri dimanapun berada," katanya.
Sementara terancamnya anak sungai yang bermuara ke DAS Citarum terlihat di sejumlah wilayah Kecamatan Pacet tepatnya di Jalan Utama Pacet-Cianjur. Setiap hujan turun deras, jalan tersebut digenangi banjir Cileuncang yang menyebabkan antrean panjang kendaraan hingga empat kilometer dari kedua arah.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018