London (ANTARA News) - Serena Williams dengan berang menyerang pengritiknya yang menuduhnya bertindak tidak "fair" dan menipu di Wimbledon. Williams, juara pada 2002 dan 2003, dikritik karena pingsan secara dramatis di lapangan tengah ketika menang di perempat-final atas Daniela Hantuchova yang disusul keinginan hendak ke toilet pada set akhir menentukan. Tapi, banyak penonton yang terheran-heran ketika melihat dia dengan ganas mengejar saat pertandingan menguntungkannya meski kedua kakinya terlihat berat digerakkan. Mantan juara putra, Michael Stich, mengatakan, WSilliams, yang betis kirinya cedera, terlalu mendramatisir keadaan. "Saya memang kesakitan. Saya tidak pernah mendaratisir selama karir saya," kata Williams, yang kiprahnya berakhir di perempat-final setelah ditaklukkan unggulan utama, Justine Henin, dengan "straight set", Rabu. "Saya selalu berjuang. Karir saya lebih cemerlang ketimbang Michael, jadi dia bisa bicara apa yang dia suka. Saya tidak pernah menyerang dia. Saya tidak pernah membuat seseorang gembira," ujarnya. Williams, yang Rabu lalu memakai pelindung pada betis kirinya dan pembalut pada ibu jari kirinya karena kejang saat menang atas Hantuchova, mengatakan bahwa dia mengikuti nasihat dokter dan ayahnya, agar tidak bermain. Dia juga percaya, jika dia fit sepenuhnya akan mampu menundukkan Henin dan membalas kekalahan dari petenis nomor satu dunia itu pada Prancis Terbuka bulan lalu. "Mengingat keadaan kaki saya dan tak ada backhand dan pukulan, saya pikir permainan saya cukup bagus," kata petenis AS unggulan tujuh itu setelah kalah 6-4, 3-6, 6-3. "Jika saya sehat, maka saya pikir 100 persen bisa menang," katanya. Kakaknya, Venus, muncul membela Serena dan menganggap pengritiknya itu bodoh. "Saya sakit hati. Saya pikir Serena selalu membuktikan dia seorang atlet yang hebat. Dia tidak pernah mengeluh. Dia seringkali menang, tapi ketika dia kalah dia memanfaatkan kekalahan itu dan mengambil pelajaran dari hal itu. Seseorang yang menganggapnya pura-pura jelas bodoh," ujarnya. Venus berbicara setelah menang 6-1, 6-3 atas unggulan dua asal Rusia, Maria Sharapova, yang melambungkan dia ke babak perempat-final untuk menghadapi petenis Rusia lainnya, Svetlana Kuznetsova, untuk merebut semi-final. Petenis Amerika Serikat (AS) berusia 27 tahun itu dan mengejar gelar keempat Wimbledon, memuji saudaranya dan mengatakan orangtua mereka Richard dan Oracene, tidak ingin Serena bermain, karena takut dia akan cedera lama. "Itu sulit bagi dia. Saya ingin tampil di sana dan memukul bola untuk dia," kata Venus. Sementara itu, Venus mengatakan, dia setuju dengan ayahnya yang percaya dia akan tetap bermain hingga berusia pertengahan 30-an. "Saya lama tidak bermain dalam karir saya, lebih-lebih dalam beberapa tahun terakhir ini. Saya banyak menghilang (MIA/Missing In Action) dalam waktu lama," katanya. Ia menimpali, "Jadi, saya merasa punya bensin ekstra dalam tengki, ketimbang para petenis lainnya yang lebih banyak bermain dibanding saya." Sementara itu, Sharapova yakin Williams masih harus menunggu untuk gelar keempat Wimbledon. "Saya pikir Justine amat konsisten tahun ini. Dia jelas nomor satu," kata petenis Rusia itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007