Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, akan mencoba menyelamatkan ruas tol Kanci - Pejagan sehubungan dengan terjadinya perselisihan dalam tubuh PT Semesta Marga Raya (SMR) selaku investor.
"Saya akan mencoba memfasilitasi jajaran pengurus jangan sampai ruas tersebut mengalami default sehingga terpaksa ditender kembali," kata Djoko di Jakarta, Kamis.
Menurut Menteri PU, pihaknya akan mendorong percepatan ruas tersebut mengingat proses pembebasan sudah dimulai akan tetapi terancam default karena persoalan internal di tubuh perusahaan investor.
Ia berharap, persoalan tersebut dapat diselesaikan tanpa harus melanggar peraturan. Kita tidak menginginkan kerjakeras yang sudah dicapai kemudian terhambat karena persoalan tersebut.
Menurut dia, dalam kasus tersebut pihaknya tidak bisa ikut campur terlalu jauh, dan hanya sebatas memfasilitasi karena pada dasarnya hal itu merupakan persoalan bisnis yang sebenarnya dapat diselesaikan.
"Saya yakin untuk kasus tol Kanci - Pejagan masih mampu dapat diselesaikan dengan baik serta tidak akan sampai berlanjut menjadi kasus hukum," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Hisnu Pawenang, mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan penjelasan dari kalangan bank BNI dan BRI sebagai kreditur mengenai sikap mereka.
Dalam perjanjian kredit dengan bank nama Sjarifuddin Alambai (Komisaris) dan Jamalludin Herman (Direktur Teknik) sudah diikat, sehingga apabila kedua orang ini sampai diganti, bank berhak membatalkan PK.
Sehubungan dengan kasus tersebut, pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada pihak direksi dan komisaris untuk melanjutkan pekerjaan dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku.
Menteri PU secara tersirat mengakui persoalan ini dapat mengancam percepatan pembangunan jalan tol mengingat ruas tersebut merupakan proyek contoh namun dia yakin tanpa melanggar aturan proyek dapat terlaksana.
Dia juga menyampaikan berbagai persoalan dalam pelaksanaan pembangunan tol Trans Jawa merupakan lanjutan dari proyek tahun 1992 yang terhenti akibat krisis ekonomi.
"Saya tidak mengetahui apakah investor tersebut benar-benar memiliki uang. Tetapi yang jelas mereka dipercaya untuk melanjutkan pekerjaan," ujarnya.
Menteri PU menambahkan, pihaknya tidak terlalu mempersoalkan apabila investor tersebut menggandeng mitra lain. Bagi pemerintah yang penting proyek tersebut segera dapat dilaksanakan. (*)