Tangerang (ANTARA News) - Presiden Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization - ICAO), Roberto Kobeh Gonzalez, memeriksa PT Garuda Maintanance Fasility (GMF) yang bergerak di bidang bengkel perawatan pesawat penerbangan lokal maupun internasional, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis. "Kunjungan Presiden ICAO guna melihat proses dan prosedur perawatan di GMF yang merupakan perusahaan terbesar di Indonesia," kata General Manager (GM) Hubungan Masyarakat PT GMF Aero Asia, Dwi Prasmono Adji. Menurut Adji, awalnya PT GMF sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia, namun sejak tahun 2002 berubah menjadi perusahaan mandiri dan mulai menjalankan bisnis perawatan pesawat dalam dan luar negeri. Perkembangan PT GMF Aero Asia pun terus berkembang hingga mendapatkan pengakuan Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU), Otoritas Penerbangan Sipil (EASA) serta Amerika (FFA). Setiap tahunnya, GMF Aero Asia melakukan audit regulasi prosedur kerja perawatan pesawat secara rutin oleh tim EASA dan FFA, guna mendapatkan pengakuan internasional dan peningkatan peringkat. Adji menuturkan, pusat bengkel pesawat dipusatkan di Bandara SH dengan menyediakan tiga hanggar di atas luas tanah 115 hektar, yakni Hanggar I berkapasitas 10 unit ukuran kapal sedang badan lebar khusus perbaikan ringan, Hanggar II menampung empat unit kapal ukuran sedang atau Boeing 747 dengan perbaikan besar serta Hangar III memuat 12 unit ukuran kapal kecil. Hampir seluruh kapal maskapai penerbangan dalam negeri melakukan perbaikan di PT GMF, sedangkan maskapai luar negerinya di antaranya Kalitta, MK Airlines, Air Sahara, Oman Air, Malaysia Airlines System dan Royal Brunei dengan jenis pesawat Boeing (B)737 Series, B47 Series, B737 NG, Airbus 330, MD82 dan Fokker-28. "GMF dilengkapi fasilitas perawatan pesawat yang ditunjang teknisi, perawatan dan komponen pesawat berkualitas dengan menerjunkan 2.500 orang tenaga ahli," kata Adji menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007