"Terutama tim inti yang merupakan konseptor atau pelaku utama kelompok MCA, baik di dalam negeri maupun luar negeri, karena berita hoaks tersebut meresahkan masyarakat," kata Bambang di Jakarta, Kamis.
Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, mengatakan hal itu menyikapi tertangkapnya enam orang yang disebut sebagai anggota kelompok MCA oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
Bamsoet juga berharap Badan Intelijen Negara dan Badan Siber dan Sandi Negara (BIN dan BSSN) bekerja lebih intensif dengan Polri, khususnya dalam melakukan penyelidikan secara mendalam dan mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain yang membiayai maupun memesan MCA untuk menyebarkan berita hoaks.
"Plus mengidentifikasi kemungkinan adanya kelompok penyebar hoaks lain yang beraksi di media sosial," kata Bamsoet.
Politisi Partai Golkar itu juga meminta Komisi I DPR mendorong penyedia layanan aplikasi maupun pengguna media sosial untuk patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan berita isu ujaran kebencian maupun isu SARA, serta dapat bijaksana dalam menggunakan media sosial," katanya.
Sebelumnya Polri menangkap enam orang yang disebut anggota kelompok MCA di enam kota di Indonesia.
Baca juga: Polisi tangkap empat anggota Muslim Cyber Army
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018