Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengungkapkan, turun tajamnya harga saham di pasar karena para pelaku pasar terlalu "overacting" terhadap intervensi pemerintah terhadap rencana kenaikan harga gas perseroan. "Situasi ini berhubungan dengan rencana kenaikan harga gas tidak seperti yang ditakutkan oleh pasar. Kami berharap kenaikan harga gas pada Agustus dapat terlaksana dan kami sudah melihat tanda positif dari pemerintah," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Widyatmiko Bapang, kepada Thomson Financial. "Kami percaya bahwa pemerintah peduli tentang iklim investasi baik, oleh sebab itu kami berpikir pemerintah akan membuat keputusan terbaik," katanya. Presiden PGN Sutikono sudah mengatakan bahwa kenaikan harga diperlukan untuk menjaga perusahaan agar tetap menguntungkan. Perusahaan berencana menaikkan harga gas sebasar 10 persen menjadi 5,5 dolar Amerika Serikat (AS) per MBTU (million British thermal units) pada Agustus, tetapi perlu mendapat izin dari pemerintah. Pada perdagangan Rabu, saham PGN hingga pukul 10.30 WIB naik Rp200 menjadi Rp8.900. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007