Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar bank Jakarta, Kamis sore, melemah kembali karena pelaku pasar aktif melepas rupiah menyusul penurunan BI Rate dari 8,50 menjadi 8,25 persen.
Nilai tukar rupiah menjadi Rp9.020/9.025 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.007/9.015 atau melemah 13 poin.
Direktur PT Bhakti Capital, Budi Ruseno di Jakarta, Kamis, mengatakan rupiah yang semula menguat kembali tertekan setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin.
"Saya kira pelemahan ini hanya koreksi sementara saja dan rupiah berpeluang kembali menguat pada hari selanjutnya," katanya.
Peluang untuk menguat akan datang dari faktor eksternal, apabila bank sentral Jepang (BoJ) jadi menaikkan suku bunganya untuk mendorong yen menguat yang juga mengimbas pasar uang lokal, khususnya rupiah, katanya.
Budi Ruseno mengatakan, rupiah sebenarnya dinilai masih stabil, karena berada dalam kisaran antara 8.900 sampai 9.200 per dolar AS.
Apabila posisi rupiah berada di atas level Rp9.300 per dolar AS, maka ini harus diwaspadai, karena pada posisi itu biasa koreksi harga akan terus berlanjut, ucapnya.
Namun, lanjutnya, koreksi harga saat ini tidak mengkhawatirkan. Ini adalah masalah biasa apabila ada isu yang negatif maka rupiah akan melemah dan ini terjadi hanya sementara pada hari berikut akan kembali membaik yang juga didukung oleh faktor positif.
"Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia makin membaik yang didukung dengan aktifnya perbankan memberikan kredit sindikasi untuk mendukung infrastruktur dan hot money asing yang masuk juga memberikan pasar modal makin bergairah," katanya.
Dolar AS terhadap yen mencapai 122,65, terhadap euro menjadi 1,3616 dan euro terhadap yen jadi 167,05.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007