Beijing (ANTARA News) - Sejumlah pengusaha dari China dan Hong Kong akan mengunjungi Jakarta dan Medan untuk menjajaki peluang investasi di kedua kota tersebut.

Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Tri Tharyat, kepada Antara di Beijing, Rabu, menyebutkan bahwa mereka akan berkunjung ke dua kota besar di Indonesia itu sekitar pertengahan bulan Maret 2018.

"Kami akan bantu mereka agar bisa bertemu dengan beberapa pihak terkait, seperti BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Kadin (Kamar Dagang dan Industri), dan Pemprov DKI Jakarta serta Pemprov Sumatra Utara," katanya.

Ia menyebutkan bahwa para pengusaha itu dari berbagai latar belakang mulai dari sektor perbankan, real estate, ekspedisi, logistik, ekspor dan impor, hingga pengolahan limbah industri.

Para pengusaha dari daratan Tiongkok dan Hong Kong tersebut, jelas dia, ingin menjalin kemitraan dengan pemerintah dan pengusaha, baik di pusat ataupun daerah. "Tentu kami mengapresiasi ketertarikan para pengusaha itu untuk menjalin kerja sama bisnis dengan calon mitranya di Indonesia," kata Tri menambahkan.

Bagi Indonesia, Hong Kong merupakan mitra ekonomi yang cukup penting, terutama perannya sebagai salah satu pangkalan ekonomi di kawasan Asia Timur.

Nilai perdagangan Indonesia-Hong Kong selama periode 2012-2017 mencapai angka 4,4 miliar dolar AS.

Untuk sektor investasi, Hong Kong menduduki peringkat keempat investor asing di Indonesia pada 2016 yang nilainya mencapai 2,2 miliar dolar AS terbagi dalam 1.000 unit proyek.

Ketua Kamar Dagang Hong Kong dan Fuzhou, Hui Po Yuet, menyampaikan terima kasih kepada KJRI Hong Kong yang akan membantu memfasilitasi pertemuan dengan berbagai pihak di Jakarta dan Medan.

Saat memberikan sambutan pembukaan Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI di Jakarta pada 12 Februari 2018, Presiden Joko Widodo menginstruksikan para duta besar dan konsul jenderal beserta jajaran diplomat agar berperan sebagai "salesman" yang mampu menarik para investor dan mitra dagang potensial bagi Indonesia.

"Kunci pertumbuhan ekonomi negara kita itu hanya ada dua, hanya ada dua enggak lebih dari ini. Satu peningkatan investasi, yang kedua peningkatan ekspor," kata Presiden di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.

Keterangan Foto:

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018