Beijing (ANTARA News) - Atase Perdagangan (Atdag) RI di Beijing menyesalkan masih terjadinya pemalsuan obat-obatan khas China di Indonesia oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga mengakibatkan produk farmasi itu dilarang masuk ke Indonesia. "Sangat disayangkan memang obat China dilarang masuk ke Indonesia, padahal banyak masyarakat yang mengetahui khasiatnya serta membutuhkan terutama melalui pengobatan tradisional," kata Atdag RI Imbang Listiyadi, di Beijing, Kamis. Menurut dia, sebetulnya obat-obatan khas China sangat berkhasiat dan manjur untuk berbagai pengobatan penyakit sehingga banyak sekali dikonsumsi dan digunakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia yang mengetahuinya. Namun justru karena banyak dicari dan digunakan itu, maka banyak upaya pemalsuan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab sehingga justru malah mengakibatkan kefatalan bagi yang mengkonsumsi. Ia menduga, pemalsuan obat-obatan China di Indonesia dilakukan di salah satu kota besar di Sumatera dan untuk membedakan antara obat china asli dan palsu sangat sulit. "Memang sangat sulit membedakan mana obat China asli dan palsu. Oleh karena sulit membedakan mana asli dan palsu, mungkin itu yang menyebabkan pemerintah lebih baik melarang impor," katanya. Bagi masyarakat Indonesia yang pernah tinggal di China, kemungkinan akan mengetahui khasiat obat-obatan asli China sehingga banyak masyarakat yang mencarinya untuk pengobatan ketika tinggal di Indonesia. Menyinggung tentang kualitas produk makanan asal China yang banyak beredar di Indonesia, ia mengatakan, selama ini tidak ada masalah yang berarti karena produk yang diekspor sudah memenuhi standar yang ditentukan. "Setahu saya tidak ada masalah untuk produk makanan asal China yang masuk ke Indonesia. Kalaupun ada yang bermasalah soal standar mungkin merupakan barang selundupan," kata Imbang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007