Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto enggan mengomentari permohonan pengobatan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang dikabulkan Direktorat Jenderal Permasyarakatan.
"Untuk sekarang, saya soal yang itu (pertemuan teroris dengan korbannya) dulu aja," ujar Wiranto di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu.
Mantan Panglima TNI itu juga menolak menjawab dan bergegas pergi, saat ditanyakan soal upaya pengamanan yang akan disiapkan ketika pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mumin itu berobat ke RSCM.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius, saat ditemui di lokasi yang sama dengan Wiranto, juga menolak membeberkan upaya pemindahan Baasyir dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, ke RSCM.
"Soal itu belum ya," kata Suhardi.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto sebelumnya mengatakan Dirjen Pemasyarakan (PAS) telah menyetujui permohonan berobat Baasyir ke RSCM. Ditjen PAS akan berkoordinasi dengan BNPT dan Densus 88 untuk menindaklanjuti hal itu.
Baasyir didiagnosis menderita "CVI" (chronic venous insufienci), yaitu keadaan kelainan pada pembuluh darah vena, yang menyebabkan kaki bengkak.
Baca juga: Ketua MUI benarkan Presiden Jokowi setuju Baasyir dirawat
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018