"Atas instruksi Presiden Rusia, dengan tujuan menghindari korban sipil di Ghouta Timur, mulai 27 Februari -- besok -- pukul 09.00 sampai 14.00 akan ada jeda kemanusiaan," demikian pengumuman Shoigu dalam rapat kementerian menurut pernyataan yang dikirim kepada AFP pada Senin (26/2).
Dia mengatakan gencatan senjata serupa mesti dijalankan di wilayah perbatasan Al-Tanf selatan dan Rukban, dekat perbatasan Yordania, "sehingga warga sipil dapat kembali ke rumah mereka tanpa hambatan dan mulai membangun kembali kehidupan sipil mereka."
Rusia menyangkal serangan udara di daerah kantong itu menewaskan warga sipil dan menegaskan bahwa kelompok yang diserang rezim dan pasukan sekutu berkaitan dengan teroris.
Lebih dari 520 warga sipil diperkirakan tewas dalam serangan udara besar-besaran di Ghouta Timur, di luar Damaskus, yang dilancarkan rezim Suriah.
Amerika Serikat, kelompok hak asasi manusia dan media Suriah mengatakan pesawat-pesawat Rusia melancarkan serangan-serangan, yang di antaranya mengenai rumah sakit-rumah sakit.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Sabtu dengan suara bulat menuntut gencatan senjata 30 hari di Suriah.(mr)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018