Surabaya (ANTARA News) - Forum Kerukunan Umat Beragama memberikan apresiasi kepada pengembang Royal Residence yang membangun enam rumah ibadah yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu secara berdampingan di Sumber Welut, Lakarsantri, Kota Surabaya.
Ketua Forum Keukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya Chalimi, di Surabaya, Selasa, mengatakan kerukunan antar-umat beragama di Surabaya semakin terasa kental ketika pengembang Royal Residence mendekati FKUB Surabaya untuk membangun enam rumah ibadah.
"Alhamdulilah sudah mulai dibangun enam rumah ibadah dan wujud ini semakin menguatan kerukunan umat beragama di Kota Pahlawan," katanya.
Menurut dia, ada beberapa langkah yang dilakukan FKUB untuk menjaga sekaligus meningkatkan kerukunan antar-beragama serta menjaga kondusivitas kehidupan umat beragama di Surabaya.
Chalimi mengatakan FKUB bersama seluruh pemangku kepentingan di Surabaya, mengadakan kegiatan seminar tentang kerukunan umat beragama dan kegiatan kemah pemuda lintas agama.
Untuk kegiatan anak muda, Chalimi menegaskan bahwa penting mengumpulkan anak muda untuk memberikan informasi serta penanaman kepada anak muda bahwa kebhinekaan harus dijaga.
"Berbeda tidak harus bermusuhan, tetapi berbeda merupakan sebuah mozaik kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama," katanya.
Menurut Chalimi, kondisi kerukunan umat beragama di Kota Surabaya sangat baik dan terjaga. Hal ini disebabkan karena sikap untuk menghargai sesama yang dilakukan warga Surabaya sudah terbangun sejak zaman Majapahit.
Selain itu, lanjut Chalimi, alasan lainnya mampu mengendalikan emosi alias dapat menahan diri dari hal-hal yang negatif. "Ha itu yang membuat kami mampu menjaga keutuhan umat beragama di Surabaya," katanya.
Dikatakan Chalimi, Surabaya sudah menjalankan 3 kerukunan umat beragama atau biasa disebut Tri Kerukunan Umat bergama, pertama, Rukun Sesama Umat Beragama, Rukun Antar Umat Beragama dan Rukun Umat Beragama dengan Pemerintah.
"Insha Allah tetap akan berjalan semakin hari semakin kuat," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018