"Sebagai perbandingan pada tahun lalu, untuk tingkat SMA/SMK dan sederajat di Jawa Barat yang melaksanakan UNBK sekitar 84 persen," kata Ahmad Hadadi usai menghadiri peluncuran ESEMK4 Smart Router di SMKN 4 Kota Bandung, Jalan Kliningan Buahbatu, Senin.
Ia mengatakan jumlah SMA/SMK di Jabar negeri dan swasta sekitar 4.000 dan jumlah sekolah negerinya mencapai 756 sekolah.
"Kami menargetkan 100 persen sekolah tahun ini semuanya sudah UNBK. Insya Allah kami optimistis dan sekolah sudah menyanggupinya," kata Hadadi.
Walaupun tidak semua sekolah memiliki perangkat komputernya, kata dia hal ini sudah diantisipasi seperti dengan kerjasama dengan SMP dan pihak ketiga melalui sistem sewa.
"Jadi untuk sekolah negeri, rata-rata sudah siap, yang belum siap rata-rata sekolah swasta dan Madrasah Aliyah (MA)," kata dia.
Menurut dia untuk, pengadaan komputer di sekolah, Disdik Jawa Barat sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp47 milar yaitu untuk SMA Rp27 miliar dan SMK Rp 20 miliar.
"Insya Allah pengadaannya keburu, kan UN-nya April 2018. Sekarang kan sudah e-catalog sehingga bisa cepat prosesnya," ujarnya.
Sementara itu ketika disinggung tentang peluncuran ESEMK4, Hadadi menyambut baik program tersebut karena menurutnya perangkat itu merupakan alat simulator UNBK.
"Kami berharap dengan simulator itu hasil UNBK ke depan semakin membaik," kata dia.
CEO PT Pinisi Edubox, Adrian Febri mengatakan ESEMK4 Smart Router merupakan perangkat ringkas untuk simulator UNBK portable dan produk ini dibuat berkerjasama dengan SMKN 4 Kota Bandung.
Dia berharap produk ini kelak dapat dimanfaatkan untuk kemudahaan dan pembiasaan siswa dalam ujian berbasis komputer.?
"Adapun keunggulan ESEMK4 Smart Router ini adalah hardware dan wifi yang kompatibel untuk menjangkau siswa dalam satu kelas. Karena perangkatnya ringkas, maka ujian berbasis komputer dapat dilaksanakan kapan saja, dan tidak memerlukan koneksi internet saat ujian," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018