Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Pelakasana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir menyatakan tempat tidur di setiap unit yang ada saat ini, sudah sesuai dengan yang dipakai di Olimpiade dan Asian Games.

"Bed sudah sesuai seperti yang di Olimpiade dan Asian Games seperti itu, masalah atlet basket yang tidak cukup di bed karena tinggi, itu kita sudah memperhatikan, pasti kami akan terus meningkatkan pelayanan kepada atlet, tidak mungkin keluhan mereka kita tidak respon," ucap Erick di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin.

Erick mencontohkan seperti persoalan makanan saat turnamen uji coba "invitation tournament" Asian Games 2018 lalu, di mana ada pesanan dari beberapa kontingen untuk menyediakan menu sesuai negara asalnya.

Meskipun ada yang disediakan, Erick menyatakan ingin mempromosikan masakan Indonesia terutama saat hari penyelenggaraan.

"Pesannya tetap, kita juga mau promosi makanan Indonesia, masa mau makan asing terus, makanan Indonesia akan kami siapkan," ucapnya.

Adapun tempat tidur sendiri, pada saat turnamen uji coba lalu mendapat sorotan atlet-atlet dengan tinggi di atas dua meter. Solusinya pihak wisma atlet menambah panjang tempat tidur tersebut sebanyak 45 sentimeter sehingga panjangnya menjadi sekitar 2,45 meter.

Kendati demikian, dari pantauan di lapangan, tidak semua unit memiliki tambahan tersebut, karenanya pihak INASGOC bersama wisma atlet akan melakukan pemetaan penempatan kontingen setelah data-data kontingen masuk pada 30 Juni 2018 mendatang.

"Total yang menghuni di sini bisa hingga 16 ribu, untuk pemetaannya siapa ditempatkan di mana nunggu entry data dulu pada Juni, bukan tidak mungkin ada permintaan, misal satu kontingen mau satu tower, itu bagian dari koordinasi Kepala Kontingen dengan kami," ujar Erick.

Dengan berbaga perbaikan-perbaikan tersebut, Erick berharap bisa terjadi titik temu antara pelayanan penyelenggara dan kepuasan atlet sendiri.

Namun Erick menyebut hasil survei ketika turnamen uji coba lalu, responnya sangat bagus walau masih ada kekurangan yang harus diperbaiki seperti pengelolaan Kali Sunter yang mengalir di samping wisma atlet dan mengeluarkan bau tak sedap, serta tempat pemberhentian bus dari dan ke wisma atlet di bagian muka wisma atlet.

"Yang sekarang itu hanya tinggal sungai karena dekat ruang makan serta tempat pemberhentian bus depan, yang lain sih Insyaallah sudah sesuai," ujarnya.

Persoalan Kali Sunter, disusulkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk direkayasa agar air sungai tersebut dapat didorong langsung ke kawasan hilir di Ancol, serta melakukan pendekatan ke industri rumahan di sekitar sungai untuk dicarikan solusi agar menjaga kebersihan selama Asian Games berlangsung.

Wisma atlet sendiri, berada di dua kawasan Kemayoran. Pertama ada di blok D-10 di kawasan Kemayoran yang dibangun tujuh tower yang terdiri dari 5.494 unit, serta di blok C-2 yang dibangun tiga tower terdiri dari 1.932 unit yang bernilai total Rp3,4 triliun dan mampu menampung 22.278 orang.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018