Islamabad (ANTARA News) - Ledakan keras terdengar, Kamis, dari kompleks masjid di Pakistan yang dikepung oleh pasukan keamanan tapi penyebabnya belum diketahui. Sebanyak delapan ledakan diikuti baku-tembak tapi tidak jelas apakah pasukan keamanan telah melancarkan serangan terhadap Lal Masjid (Masjid Merah), tempat pelajar garis keras membangkang perintah pemerintah untuk menyerahkan diri. Namun pelajar yang berlindung di tempat ibadah terkepung itu, Rabu malam, sepakat menyerahkan diri secara total, setelah pemimpin mereka ditangkap selama upaya untuk meloloskan diri, kata beberapa pejabat seperti dikutip Reuters. "Saya dapat mengkonfirmasi para pelajar yang berada di masjid telah mengirim pesan bahwa mereka sepakat untuk menyerahkan diri," kata Tariq Aziz, Menteri Negara Urusan Penerangan, kepada media berita Geo. Para pelajar tersebut sepakat hanya menyerahkan diri sepenuhnya setelah kepala administratur Lal Masjid Maulana Abdul Aziz ditangkap sewaktu ia berusaha meloloskan diri sebelumnya. Maulana ditemukan dengan mengenakan "burqa" untuk menyamar sebagai seorang perempuan untuk berusaha meninggalkan daerah itu bersama ratusan perempuan yang menyerahkan diri. Istri tokoh agama tersebut juga ditangkap. Sementara Kamis, ledakan tersebut diikuti oleh pengumuman dari pengerah suara pasukan keamanan di luar tempat ibadah, yang menyeru pelajar agar menyerah, kata seorang saksi mata. "Semua orang di dalam masjid mesti menyerahkan diri atau mereka akan bertanggung jawab atas kerugian," kata saksi mata yang tinggal di daerah itu dan mengutip pernyataan pasukan keamanan. Enam belas orang telah tewas dalam bentrokan yang meletus di tempat ibadah tersebut Selasa, setelah berbulan-bulan percekcokan antara pemerintah dengan gerakan bergaya Taliban di Afghanistan, yang berpusat di tempat itu. Seorang pejabat senior polisi mengatakan "kegiatan" di daerah tersebut telah meningkat dan pasukan keamanan melakukan "tindakan yang diperlukan". Ratusan personil polisi dan prajurit militer, yang didukung oleh kendaraan lapis baja pengangkut personil dengan perintah untuk menembak pembangkang bersenjata di tempat, menutup tempat ibadah itu dan memberlakukan larangan orang keluar rumah tanpa batas waktu di derah tersebut setelah bentrokan Selasa. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007