Jenewa (ANTARA News) - Dibuat marah oleh pemotongan gaji yang "tidak adil", staf PBB di Jenewa berencana menggelar aksi mogok setengah hari pada Selasa, saat puluhan menteri dan pejabat lain menghadiri acara tingkat tinggi di markas organisasi itu di Eropa.
"Kami telah mencoba beberapa bentuk protes lain sebelumnya, tidak ada hasilnya... Mereka tidak memberi kami pilihan," ujar Ian Richards, yang memimpin asosiasi serikat staf PBB di Jenewa, kepada AFP pada Minggu (25/2).
Dia mengatakan masih belum jelas berapa banyak dari sekitar 9.500 anggota staf di Jenewa yang akan berpartisipasi dalam aksi mogok kerja pada Selasa, atau kemungkinan dampaknya.
"Namun, kami sangat berharap aksi ini akan memiliki dampak," ujar Richards.
Rencana itu muncul saat staf PBB menerima slip gaji pertama mereka yang menunjukkan pemangkasan gaji sebesar 3,5 persen, dan dengan informasi bahwa pemangkasan iakan naik menjadi lima persen sebelum Juni, katanya.
Aksi mogok setengah hari itu akan berlangsung di salah satu pekan paling sibuk di PBB Jenewa tahun ini, dengan sekitar 100 kepala negara, menteri pemerintah dan perwakilan negara dari seluruh dunia dijadwalkan akan menghadiri sidang tahunan utama badan hak asasi manusia dan pelucutan senjata PBB. (kn)
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018