Jayapura (ANTARA News) - Otoritas Bandara Wamena memastikan aktivitas penerbangan di bandara tersebut tetap lancar, meskipun sempat terjadi gempa bumi yang mengguncang daerah itu pada Senin sekitar pukul 02.30 WIT.
"Operasional bandara berjalan lancar hingga kini, kalau terganggu pasti lalu lintas udara akan kena dampaknya juga," kata Kepala Bandar Udara Wamena Rasburhany, kepada Antara melalui telepon selularnya, Senin.
Menurut Rasburhany, terkait informasi yang menyebutkan kaca gedung tower ATC Bandara Wamena pecah karena terkena guncangan gempa, pihaknya sudah mengecek dan tidak menemukan apa-apa.
Baca juga: Puskesmas dan masjid di Papua rusak akibat gempa
"Memang untuk tower ATC bukanlah jangkauan kami, namun jika memang bermasalah pasti akan ada dampaknya bagi wilayah bandara," ujarnya.
Dia menjelaskan pascagempa mencuat informasi ada kerusakan sehingga pihaknya langsung berkoordinasi dengan staf di lapangan untuk mengecek kebenarannya.
"Tapi ternyata aman dan tidak ada pengaruhnya, meskipun memang ada guncangan gempa yang dirasakan sekitar subuh tadi," katanya.
Baca juga: Di Jayapura tidak ada kerusakan dan korban akibat gempa
Pada Senin (26/2) pukul 00.44.45 WIB atau 02.44.45 waktu setempat, wilayah Papua Nugini diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan 7,4 skala richter (SR) terjadi pada koordinat episenter 6,10 LS dan 142,70 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 266 km arah tenggara Kota Bovendigoel atau 450 km arah tenggara Kota Jayapura pada kedalaman 17 km.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan kuat dalam skala intensitas III SIG-BMKG (VII MMI) di sekitar episenter gempa yaitu Kota Dofasi, Mogulu dan Koroba, Papua Nugini.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tanah Merah, Wamena dan Merauke dengan intensitas II SIG-BMKG (IV-V MMI) dan dirasakan sedang di Jayapura dengan intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Baca juga: Gempa 7,5 SR guncang Papua Nugini
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018