Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengharapkan film "Dilan 1990" menjadi sumber inspirasi industri kreatif Indonesia, kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
"Kami ingin industri kreatif kita ini berkembang dengan baik, peluang-peluang yang ada bisa digunakan dengan baik dan salah satunya adalah melalui film," kata Jokowi dalam siaran pers itu.
Jokowi beranggapan, kreativitas dapat timbul dari kesederhanaan dan "Dilan 1990" adalah contoh kesederhanaan yang direkam dari sudut pandang yang tepat.
Presiden Joko Widodo menonton film "Dilan 1990" di salah satu bioskop di Senayan, Jakarta, pada Minggu pukul 14.05 WIB.
Menurut Presiden, film `Dilan 1990` yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq, mengisahkan kehidupan remaja yang dikemas baik dan menarik.
Baca juga: Presiden ajak putri dan menantu tonton "Dilan 1990"
"Sederhana tapi pas, gitu, tidak berlebihan. Tapi justru pasnya itu yang menyebabkan masyarakat menjadi semuanya ingin nonton dan saya harus sampaikan ini," kata Jokowi.
Presiden menonton film ini bersama putrinya Kahiyang Ayu dan menantunya, Bobby Nasution. Sedangkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sedang berada di Solo untuk menghadiri resepsi pernikahan sehingga tidak ikut mendampingi.
Saat ditanya wartawan apakah tidak merindukan Iriana setelah menonton "Dilan 1990", Jokowi tidak menampiknya.
"Saya malam ini juga ada tiga kawinan yang harus saya hadiri. Jadi bagi-bagi (menghadiri undangan). Tapi ya rindu berat juga (kepada Iriana), meskipun baru dua hari (di Solo)," kata Jokowi.
Setelah menonton film itu, Jokowi berbincang dengan sutradara Fajar Bustomo dan dua artis yang bermain dalam film tersebut, yaitu Ira Wibowo yang memerankan Ibunda Dilan dan Andryos Aryanto yang memerankan Nandan.
Baca juga: Belum empat hari, "Dilan 1990" cetak 1 juta penonton
Pewarta: Agus Salim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018