Cianjur (ANTARA News) - Roda perekonomian di kawasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat, kembali menggeliat setelah beberapa hari jalur utama Puncak-Bogor dapat dilalui kendaraan dari kedua arah secara normal.
Kembali mengeliatnya perekonomian di wilayah tersebut, sangat dirasakan pengelola hotel, rumah makan dan ratusan pedagang di sejumlah tempat wisata yang mulai kembali menjalankan usahanya sejak beberapa hari terakhir.
Dedi Suhendi (43) seorang pedagang oleh-oleh khas Puncak-Cipanas, saat dihubungi Minggu, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir membuka usahanya yang sempat tutup selama 16 hari tepatnya sejak Jalan Puncak-Boogor ditutup akibat longsor.
"Selama enam belas hari, kami sempat kelimpungan karena usaha tidak berjalan akibat jalur ditutup. Sejak beberapa hari ini, usaha kembali hidup setelah wisatawan datang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas kembali meningkat," katanya.
Dia menjelaskan, meskipun jual beli belum menunjukan angka yang memuaskan, namun ratusan pedagang dapat bernafas lega karena jalur menuju Puncak sudah dapat dilalui secara normal dari kedua arah.
"Harapan kami pemerintah pusat jadi membangun jalur Puncak II sebagai solusi ketika terjadi bencana alam di Jalur Utama Puncak-Bogor. Selama jalan ditutup sebagian besar pedagang menutup kiosnya karena sepinya wisatawan," katanya.
Hal senada terucap dari Aldi (25) pengelola rumah makan terbesar di Jalan Raya Cipanas-Pasekon. Sejak dibukanya Jalan Uatama Puncak-Bogor, pihaknya kembali mendapat kunjungan setiap harinya, sehingga puluhan karyawan yang dirumahkan sudah kembali bekerja.
"Sejak jalur dibuka, angka kunjungan langsung tinggi, sehingga karyawan yang dirumahkan sudah kembali bekerja meskipun masih sistem bergantian setiap harinya. Harapan kami tidak ada lagi penutupan jalur," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, Asep Suparman, mengatakan sejak dibukanya jalur Puncak-Bogor, pihaknya belum mendapat keluhan dari pelaku usaha di wilayah Puncak-Cipanas.
Pihaknya menduga hingga saat ini, roda perekonomian di wilayah tersebut, sudah kembali menggeliat dan pengusaha sudah kembali menjalankan usahanya secara normal.
"Biasanya ada kontak dari PHRI terkait berbagai permasalahan, namun sejak jalur dibuka kami belum mendapat keluhan atau laporan. Kemungkinan roda perekonomian sudah kembali normal sejak dibukanya jalur," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018