Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan di kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu.

Novel pulang dari Singapura pada hari Kamis (22/2) setelah menjalani pengobatan matanya selama 10 bulan karena disiram air keras oleh orang tak dikenal.

Anies berharap kasus penyiraman air keras yang menimpa adik sepupunya tersebut cepat tuntas dan bisa segera ditemukan dalang dari aksi keji tersebut.

"Semua kasus yang menyangkut penegakan hukum kita berharap bisa tuntaskan dengan baik dan cepat," kata Anies.

Dia meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk mendoakan Novel agar segera pulih. Hal itu bertujuan agar pencegahan dan pemberantasan kasus korupsi di Tanah Air kembali menggeliat.

"Kita bersyukur dan minta doanya pada semuanya agar Bang Novel bisa sehat dan kembali aktif dan Insyaallah usaha untuk pemberantasan korupsi di Indonesia bisa makin kuat dan tuntas," kata Gubernur.

Sementara itu, Novel Baswedan merasa bersyukur bisa kembali bertemu dengan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut. Dan dia bisa melepas rasa kangen setelah selama 10 bulan terpendam.

"Tentunya ketemu semua keluarga, kita kangen ya. Senang ketemu semua keluarga, saya selama ini pengobatan dan tentunya doa dari semua keluarga jadi pendukung dan penguat," kata Novel.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan menurut dokter yang merawat di Singapura, Novel dapat menjalani rawat jalan pascaoperasi tambahan untuk menggeser salah satu bagian yang tumbuh ke area yang belum tumbuh di tengah mata Novel.

Selanjutnya kontrol untuk pengobatan Novel akan dilakukan dalam waktu sekitar tiga pekan lagi.

Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya namun hingga 10 bulan kemudian, pelaku penyerangan belum juga ditemukan.


(Baca juga: Novel Baswedan disambut ratusan pegawai KPK dan aktivis)

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018