Amlapura (ANTARA News) - Suguhan tarian khas Desa Seraya "Gebug Ende", serta penampilan sekaa genjek dan tarian legong mewarnai penyambutan bagi 36 duta besar negara sahabat, beserta masing-masing keluarga di objek wisata Taman Tirtagangga, Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri didampingi Sekda I Gede Adnya Mulyadi dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) menyambut kedatangan puluhan dubes dengan pengalungan bunga di Taman Tirgatangga, Sabtu.
Kunjungan puluhan duta besar negara sahabat ke Kabupaten Kaangasem itu menjadi kesempatan yang baik bagi Bupati Mas Sumantri untuk membuktikan, bahwa pariwisata di "Bumi Lahar" tetap bisa jadi primadona untuk menarik kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke daerah itu.
Pemkab Karangasem melalui kegiatan kunjungan para dubes tersebut mampu menunjukkan, bahwa menikmati panorama alam di Taman Tirtagangga, Karangasem sangat aman dan nyamanm di tengah aktivitas Gunung Agung yang kini berstatus siaga dengan wilayah kawasan rawan bencana dipersempit menjadi hanya empat kilometer dari kawasan gunung tertinggi di Bali itu.
Bupati Mas Sumantri atas nama masyarakat dan pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas kunjungan para duta besar negara sahabat yang mampu memberikan kesan yang mendalam.
"Semoga kunjungan ini memberi dampak positif yang baik bagi pembangunan ekonomi Karangasem di masa depan," ujar Bupati Mas Sumantri.
Karangasem merupakan salah satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, yang dikaruniai keindahan panorama alam serta keunikan seni budaya yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
Objek wisata Taman Tirtagangga merupakan satu warisan Kerajaan Karangasem yang Agung, dibangun tahun 1948 oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem. Taman air ini dikonstruksi dalam arsitektur yang sangat unik dengan gaya Bali dan China, berlokasi di Desa Ababi, Kecamatan Abang, sekitar 83 km timur Denpasar atau enam km utara Amlapura, ibu kota Kabupaten Karangasem.
Di kawasan tersebut tersedia fasilitas antara lain hotel, restoran, warung serta areal parkir yang luas. Kompleks pertama yakni pada bagian paling bawah berupa dua kolam teratai dan air mancur. Kompleks kedua adalah bagian tengah dengan fasilitas kolam renang.
Sementara, pada bagian ketiga berupa tempat peristirahatan raja. Sebelum konstruksi Tirtagangga, terdapat sumber mata air besar di daerah ini, sehingga masyarakat setempat menyebut daerah ini ?embukan? yang artinya mata air. Mata air itu kemudian difungsikan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan air, ujar Bupati Mas Sumantri.
Sementara Sekretaris Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Al Busyra Basnur mengatakan, pihaknya mengajak 36 duta besar negara sahabat beserta keluarganya ke Kabupaten Karangasem yang berjumlah hampir 60 orang.
Kegiatan tersebut digagas Bali Tourism Board (Badan Promosi Pariwisata Daerah/BPPD) atas kerjasama ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) Kemenko Kemaritiman, Kemenlu, Kemenpar dan Pemprov Bali yang berlangsung selama tiga hari, 23-25 Februari 2018.
"Jadi para Dubes ini kami ajak tur ke Bali, sekaligus sebagai sarana promosi efektif bagi warga negara mereka. Salah satu tujuan utamanya ke Karangasem dimana Gunung Agung berada. Selanjutnya ke Bangli, Gianyar dan Nusa Dua," terangnya.
Ia mengharapkan para dubes dengan melihat secara langsung kondisi Bali, menyaksikan kondisi nyata di lapangan, Bali merupakan tempat yang ideal dan nyaman untuk berwisata bagi warga negaranya, tidak sekadar mendengar informasi yang belum tentu kebenarannya.
Dengan fakta tersebut, kata Basnur, para dubes bisa meyakinkan pemerintah dan warganya terhadap kondisi Bali. Karena memang, tujuan dari mengundang para dubes ini dalam rangka pemulihan pariwisata Bali, pascaerupsi Gunung Agung.
Menurutnya, kunjungan wisman ke Bali memang sudah menunjukkan ke arah pemulihan. Indikasinya mulai ada keramaian kunjungan wisman. Misalnya pada Januari lalu, kunjungan wisman ke Bali sebanyak 390 ribu lebih. Namun jumlah ini kurang dari capaian Januari tahun 2017, sebanyak 480.000 wisman.
Sementara Bali menargetkan kunjungan wisman pada 2018 sebanyak 6,5 juta wisman. Para dubes yang diundang tur ke Bali ini adalah para dubes dari negara-negara pasar potensial pariwisata Bali.
Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018