Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah film layar lebar besutan rumah produksi Multivision Plus dilirik dan dibeli untuk disiarkan di China.

"Tiongkok sudah melirik film-film Indonesia. Sudah ada beberapa film produksi kami yang sudah dibeli oleh Tiongkok, salah satunya adalah Lima Cowok Jagoan," ujar pemilik rumah produksi Multivision Plus, Raam Punjabi, di Jakarta, Sabtu.

Sejumlah film lainnya yang juga dibeli China adalah Takeshi Abdullah dan Maju Kena Mundur Kena Returns. Punjabi menyebut ada dua film lain, namun ia mengaku lupa judulnya.

"Untuk Lima Cowok Jagoan juga sudah dibeli Australia dan akan tayang di sana dalam waktu dekat," jelas dia.

Dia mengatakan, China merupakan pasar yang besar untuk industri perfilman. Banyak film-film asal Hollywood yang meraup keuntungan besar di negeri Tirai Bambu itu. Begitu juga film-film asal India, di antaranya PK yang juga sukses di sana dengan perolehan 16,68 juta dolar Amerika Serikat.

"Bahkan PK sendiri mendapat box office di Tiongkok," kata Punjabi.

Oleh karenanya, pihaknya berupaya agar bisa masuk ke pasar China dan perlahan jalan ke arah sana semakin terbuka. Permasalahan utama film besutan dalam negeri, kata dia, adalah kualitas film yang belum memenuhi standar internasional.

Pada tahun ini, Multivision mempersiapkan sejumlah film mulai dari EL, yang merupakan adaptasi novel Luluk HF dengan bintang Aurelie Moeremans dan Achmad Megantara.


Kemudian dua film horror Kuntilanak karya Rizal Mantovani dan Kaki Langit karya Sridhar Jetty. Judul selanjutnya dalam proses persiapan adalah Almost Is Never Enough, adaptasi novel Sefryana Khairil serta Tersanjung.


Keduanya garapan sutradara Hanung Bramantyo. Puncaknya adalah Catatan Si Boy 6, garapan sutradara Rizal Mantovani, kisah dari tokoh layar lebar legendaris yang tenar pada dasawarsa '80 dan '90-an.

Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018