"Musim ini tim kami lebih gemuk dan bisa menerapkan banyak variasi strategi," ujar Direktur Teknik Bhayangkara FC Yeyen Tumena di Jakarta, Jumat.
Yeyen melanjutkan, kedalaman tim bisa membuat strategi Bhayangkara FC menjadi tidak tertebak oleh para pesaingnya.
"Musim lalu orang-orang terkejut dengan formasi 4-4-2 diamond kami. Namun saat ini semua sudah mengetahui hal itu dan kami harus ada rencana lain. Itu yang kami coba kerjakan," tutur pemain tim nasional Indonesia era 1990-an tersebut.
Baca juga: Bhayangkara yakin bermarkas di PTIK mulai April
Adapun di tahun 2018, selain berkompetisi di liga, Bhayangkara FC bersama seluruh tim peserta liga di Indonesia juga akan bertanding di Piala Indonesia 2018 yang diperkirakan mulai bergulir 7 April.
Menjalani dua kompetisi sekaligus tentu bisa menimbulkan masalah bagi tim yang tidak memiliki komposisi pemain yang cukup.
Namun, sepertinya hal itu tidak menjadi masalah bagi Bhayangkara FC yang merekrut beberapa pemain berkualitas bagus untuk musim 2018, khususnya untuk membenahi lini belakang dan serang.
"Tahun 2018 kami mempunyai lebih banyak pemain belakang. Otavio Dutra pergi, tetapi kini ada Vladimir Vujovic, Indra Kahfi, Jajang Mulyana, Nur Hidayat dan Ambrizal," kata Yeyen.
Adapun di tahun 2018, selain berkompetisi di liga, Bhayangkara FC bersama seluruh tim peserta liga di Indonesia juga akan bertanding di Piala Indonesia 2018 yang diperkirakan mulai bergulir 7 April.
Menjalani dua kompetisi sekaligus tentu bisa menimbulkan masalah bagi tim yang tidak memiliki komposisi pemain yang cukup.
Namun, sepertinya hal itu tidak menjadi masalah bagi Bhayangkara FC yang merekrut beberapa pemain berkualitas bagus untuk musim 2018, khususnya untuk membenahi lini belakang dan serang.
"Tahun 2018 kami mempunyai lebih banyak pemain belakang. Otavio Dutra pergi, tetapi kini ada Vladimir Vujovic, Indra Kahfi, Jajang Mulyana, Nur Hidayat dan Ambrizal," kata Yeyen.
Baca juga: Bhayangkara sisakan tiga laga uji coba
Baca juga: Bhayangkara coret lima pemain seleksi
Kemudian, di lini depan, tim berjuluk The Guardian tersebut juga merekrut beberapa pemain baru sepeninggal Ilija "Spaso" Spasojevic yaitu Herman Dzumafo, David Aparecido Da Silva, Dendy Sulistyawan dan Dinan Yahdian Javier.
Para pemain tersebut juga akan disokong gelandang anyar Vendry Mofu yang direkrut dari Semen Padang.
"Lalu Paolo Sergio juga bisa bermain jadi second striker. Jadi kami kaya variasi," tutur Yeyen.
Terkait peluang juara di Liga 1 2018, Yeyen tidak bisa menjamin 100 persen Bhayangkara FC bisa melenggang mulus meraih target mereka yaitu mempertahankan gelar juara.
Akan tetapi, dia tetap yakin timnya bisa keluar sebagai yang terbaik di akhir musim.
"Tim juara adalah tim bisa tampil konsisten sampai pertandingan terakhir," ujar Yeyen.
Kemudian, di lini depan, tim berjuluk The Guardian tersebut juga merekrut beberapa pemain baru sepeninggal Ilija "Spaso" Spasojevic yaitu Herman Dzumafo, David Aparecido Da Silva, Dendy Sulistyawan dan Dinan Yahdian Javier.
Para pemain tersebut juga akan disokong gelandang anyar Vendry Mofu yang direkrut dari Semen Padang.
"Lalu Paolo Sergio juga bisa bermain jadi second striker. Jadi kami kaya variasi," tutur Yeyen.
Terkait peluang juara di Liga 1 2018, Yeyen tidak bisa menjamin 100 persen Bhayangkara FC bisa melenggang mulus meraih target mereka yaitu mempertahankan gelar juara.
Akan tetapi, dia tetap yakin timnya bisa keluar sebagai yang terbaik di akhir musim.
"Tim juara adalah tim bisa tampil konsisten sampai pertandingan terakhir," ujar Yeyen.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018