Pekanbaru (ANTARA News) - Subdit Seni Budaya Islam Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI, kini terus menggiatkan revitalisasi seni budaya Islam untuk membangkitkan kembali seni budaya Islam di Indonesia, dan di Provinsi Riau yang mulai terabaikan.
"Sejak tahun terakhir seni budaya Islam mulai terabaikan, seperti qasidah, rebana dan lainnya, dikhawatirkan akan dikuasai oleh seni non Islami, sehingga revitalisasi perlu digiatkan agar seni Islam kembali dicintai remaja, dewasa dan orang tua," kata Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Drs H Tarmizi Tohor MA, di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan itu pada acara lokakarya tentang "Revitalisasi seni budaya Islam diikuti oleh 50 peserta berasal dari seniman dan budayawan pusat dan daerah, se Provinsi Riau pada 23-24 Februari 2018 di Pekanbaru.
Menurut dia, untuk mendukung kegiatan tersebut, Kementerian Agama RI akan menggelar berbagai program yang berbau seni budaya Islam seantero Nusantara.
Seni budaya Nusantara yang bernafaskan Islam, adalah segala bentuk kesenian yang berasal dan berkembang di Nusantara yang di pengaruhi oleh agama Islam. Seni dalam Islam tidak di larang selama seni tersebut berdampak positif dan tidak berdampak negatif dan bertentangan dengan ajaran Islam.
Macam-macam seni dan budaya nusantara yang bernafaskan islam banyak sekali yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran islam, seperti musik gambus, rebana musik gambus atau rebana lagu/sholawatan yang diiringi dengan alat pukul Gambus, kecapi petik, marawis, atau alat musik modern.
Selain itu syair bernafaskan Islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi dalam bahasa Indonesia, Arab maupun daerah, irama padang pasir, Qosidah dan Sholawat, seeprti sholawat badar dan lainnya.
Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi MA, mengatakan revitalusasi penting dilakukan karena banyak seni budaya Islam yang terlupakan, selain seni suara, juga seni tulis, arsitektur, kaligrafi dan lainnya.
"Dengan revitalisasi ini diharapkan agar seni-seni budaya Islam di Provinsi Riau dapat bangkit lagi dan dicintai oleh masyarakat Islampada seluruh kalangan,"katanya.
Pewarta: Frislidia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018