Mataram (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 3,8 pada skala Richter mengguncang Bali dan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat pukul 17.32 WITA.
Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menujukkan bahwa pusat gempa bumi terletak pada kordinat 8,73 derajat lintang selatan dan 115,52 derajat bujur timur.
"Tepatnya pada jarak 2 kilometer arah barat daya Klungkung, Bali, pada kedalaman 101 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto.
Ia mengatakan gempa bumi yang mengguncang dua kabupaten di dua provinsi bertetangga itu (Bali-NTB), tidak berpotensi tsunami.
Lebih lanjut, Agus menambahkan dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa wilayah Kota Mataram (NTB), mengalami guncangan dalam skala intensitas gempa I BMKG, atau I-II "Modified mercalli intensity (MMI).
MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh vukanologis dari Italia bernama Giuseppe Mercalli, pada 1902.
"Di Klungkung (Bali), dan Kota Mataram (NTB), guncangan gempa bumi dirasakan beberapa orang," ujarnya. Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, kata Agus, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.
Hingga pukul 18.08 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Masyarakat di Bali dan Lombok, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018