Ponorogo (ANTARA News) - Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Rabu, menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Universitas Ummul Qurra` Makkah dalam meningkatkan pengembangan studi ilmu Islam, sosial dan humaniora. Penandatanganan tersebut berlangsung dalam Konferensi Internasional Studi Islam yang berlangsung di ruang Centre for Islamic and Occidental Studies, ISID, Pondok Modern Gontor yang dilangsungkan pada tanggal 3-4 Juli 2007. Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Internasional Studi Islam, Hamid Fahmi Zarkasyi, mengemukakan bahwa kesepakatan dalam MoU tersebut terdiri dari penyelenggaraan konferensi, seminar, dan kajian ilmiah di berbagai bidang. "Selain itu, juga mengembangkan kurikulum Studi Islam, syariah, bahasa Arab, dan sejarah Islam dan pengembangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora dalam perspektif Islam," paparnya. Untuk meningkatkan kerja sama tersebut, katanya, juga digalakkan pengadaan riset bersama dan kerja sama dalam penerbitan jurnal, pertemuan akademis bagi dosen dan staf akademis antardua universitas untuk mendiskusikan isu-isu akademis serta pertukaran buletin, booklet, dan temuan-temuan ilmiah. Perjanjian lainnya adalah pertukaran budaya bagi para pelajar, pihak Universitas Ummul Qurra` setuju untuk menyediakan biaya masuk dan dukungan finansial bagi para dosen ISID Pondok Modern Gontor untuk program pascasarjana. "Pertukaran informasi tentang sumber-sumber literatur dan fasilitas perpustakaan serta pertukaran kunjungan guru besar antara dua universitas merupakan bagian dari program kerja sama tersebut," ujarnya. Konferensi itu sendiri, diikuti oleh universitas Islam dari 12 negara dan tercatat pada Rabu (4/7) ini ada sebanyak enam MoU yang telah ditandatangani. "Setiap universitas memiliki kewenangan untuk saling menjalin kerja sama, karena tujuannya untuk meningkatkan lulusan terbaik dari universitas Islam yang ada di dunia," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007