Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama dan Nurcholish Madjid Society (NCMS) akan bekerja sama mengadakan pelatihan pendakwah muda berwawasan hak asasi manusia (HAM) dan kebangsaan.
NCMS sudah lima kali menyelenggarakan pelatihan semacam itu dengan peserta 25 orang setiap angkatan dan berencana melaksanakan lagi pelatihan selama tiga hari mulai 27 Maret.
"Kami berharap program pelatihan mubaligh muda Indonesia berwawasan HAM dan Kebangsaan NCMS ini dapat bersinergi dengan program Kementerian Agama," kata Ketua Dewan Pembina NCMS Omi Komaria Madjid di Jakarta, Jumat.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik program dan ajakan kerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan tersebut.
"Dengan senang hati dan kami sangat menyambut baik program ini agar pemuka agama dan mubaligh mempunyai wawasan yang baik tentang HAM dan kebangsaan. Dan program ini juga seiring dengan program dan visi Kementerian Agama," kata dia.
Ia mengatakan Kementerian Agama akan menyediakan akomodasi dan konsumsi untuk peserta pelatihan dan menawarkan Asrama Haji, Wisma Kemenag di Ciloto dan Wisma Tugu untuk pelaksanaan pelatihan tersebut.
Ketua Yayasan NCMS Muhammad Wahyuni Nafis mengatakan pelatihan tersebut antara lain membekali peserta dengan kemampuan berbicara di hadapan publik, termasuk cara menghadapi audiens, hingga cara berpakaian yang baik.
Peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dia melanjutkan, juga akan mendapat bekal pemahaman tentang HAM dan kebangsaan dari narasumber seperti Azyumardi Azra, dan Yudi Latif.
"Namun sebelum menjalani pelatihan calon peserta diseleksi dengan berbagai persyaratan, di antaranya minimal pendidikan peserta sarjana S1, siap terbuka dengan pluralisme dan mengajukan makalah," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018