Bandung (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan Bandung raya beberapa hari terakhir membuat tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung dilanda banjir serta longsor.

"Dari data awal yang masuk saat ini ada 9.938 rumah tergenang, sebanyak 29.814 jiwa terdampak banjir, dan 10 gedung sekolah tergenang, 27 tempat ibadah," ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.

Akhmad merinci tujuh kecamatan yang terdampak banjir terjadi di Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokan Jeruk. Sementara longsor terjadi di Desa Cilame, Kampung Sawah, Kecamatan Kutawaringin.

Banjir tersebut, membuat arus lalu lintas di tujuh kecamatan tersebut lumpuh karena ketinggian air mencapai 30 hingga 200 cm.

"Arus lalin penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuhkolot ke Banjaran, Dayeuhkolot ke Ciparay dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh total tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan maupun empat. Satu akses jalan yg bisa dilalui saat ini yaitu jalan Cikarees - Bojongsoang namun kondisinya macet total," katanya.

Saat ini, BPBD telah mengerahkan seluruh personil dengan dibantu dari aparat kepolisian, TNI, Basarnas, serta Satpol PP untuk mengevakuasi warga serta memberikan bantuan bagi yang terdampak banjir.

"Kami juga menerjunkan alat-alat berat seperti bakchoe, loader dan peralatan lainnya, perahu karet, tenda, toilet mobile, sedangkan untuk sembako, dapur umum maupun tenaga medis sedang kami koordinasikan dengan satuan kerja terkait," kata dia.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada adanya banjir susulan, longsor, serta potensi angin beliung mengingat cuaca hingga saat ini masih tergolong cukup ekstrem.

"Masyarakat diimbau waspada, dan apabila memerlukan bantuan maupun evakuasi silakan hubungi kami, tim siaga 24 jam," kata dia.


(Baca juga: Banjir kepung Kota Bandung)

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018