Jakarta (ANTARA News) - Meneg Lingkungan Hidup (LH) Rachmat Witoelar mengatakan kepedulian industri di Indonesia terhadap fungsi tanggung jawab sosialnya (CSR) parah karena kurang dari 50 persen yang menerapkan program CSR terutama di bidang lingkungan. "Parah dan menyedihkan. Tidak semuanya (perusahaan) melakukan CSR, kurang dari 50 persen," katanya usai pencanangan penananaman 5.000 pohon oleh PT Bakrie Pipe Industries (PBI) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu. Ia menilai kondisi tersebut sungguh menyedihkan dan dinilainya cukup parah yang akan berdampak pada kelestarian lingkungan hidup. Padahal, kata dia, setiap kegiatan industri mengeluarkan emisi gas buang karbondioksida (CO2) yang bisa dihitung, sehingga setiap tiga bulan sekali setidaknya ada penanaman satu pohon. "Setiap perusahaan harus dihitung emisi gas buangnya, sehingga kemudian bisa menghitung berapa kebutuhan pohon yang harus ditanam untuk menghilangkan dosa terhadap lingkungan," katanya. Rachmat menilai selama ini CSR kebanyakan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar terutama PMA (Penanaman Modal Asing), sehingga perlu daya dorong yang cukup kuat agar dunia usaha khususnya industri melakukan CSR tersebut. Salah satu perangkat yang diusulkan dan telah dirintisnya adalah insentif kemudahan mendapatkan modal kerja atau investasi dari perbankan nasional untuk perusahaan yang telah melakukan CSR dengan baik. "Kami telah melakukan MoU (memorandum kesepakatan) dengan Pak Burhanuddin (Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah), Pak Sigit (Dirut BNI), dan Bank Mandiri, agar komponen CSR menjadi pertimbanagn dalam pemberian kredit. Misalnya dia mau ekspansi 20-30 juta dikasih, kalau CSR nya bagus," ujar Rachmat Witoelar. Sementara itu, Dirut PT Bakrie & Brothers Tbk Bobby Gafur S Umar mengatakan pihaknya setiap tahun mengeluarkan CSR yang bervariasi sesuai dengan kemampuan anak-anak perusahaan, dengan kontribusi CSR terbesar dari sektor perkebunan. "Menurut pandangan kami program CSR sama sekali tidak harus menjadi beban bagi kalangan dunia usaha dan idealnya implementasi program pengembangan kemasyarakatan dalam bentuk CSR harus didasari kesadaran pengusaha itu sendiri," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007