"Kita mendapatkan laporan ada 14 desa yang tersebar di delapan kecamatan terdampak longsor dan banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin di Kuningan, Jumat.
Bencana yang terjadi pada Kamis (22/2) malam tersebut mengakibatkan empat desa terkena tanah longsor dan 10 desa terkena banjir.
Empat desa yang terdampak tanah longsor, kata Agus, di antaranya yaitu Desa Cipakem dan Padamulya Kecamatan Maleber, yang mengakibatkan jalan tertimpa tanah longsor.
Jalan di Desa Pakembangan Kecamatan Garangwangi juga tertutup longsor dan tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.
Kemudian, lanjut Agus, longsor juga terjadi di Desa Sindangjawa, Kecamatan Kadugede yang menimpa satu rumah dan mengancam 13 rumah yang dihuni 15 keluarga.
"Sekarang para korban sudah mengungsi di sanak saudaranya," tuturnya.
Selain tanah longsor, pada waktu bersamaan juga ada 10 desa terdampak bencana banjir di antaranya Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum yang memaksa 241 jiwa mengungsi serta tiga unit mobil terseret banjir.
Banjir juga melanda di Desa Randusari Kecamatan Cibereum, Desa Cibingbin, Citenjo dan Sukaharja, Kecamatan Cibingbin.
Kemudian terjadi di Desa Bunder yang merendam satu dusun, Desa Datar Kecamatan Cidahu ketinggian air 1 meter mengakibatkan 240 rumah terdampak.
"Selanjutnya yaitu di Desa Benda dan Gunungkarung Kecamatan Luragung, serta di Desa Kananga Kecamatan Cimahi," ujarnya.
"Untuk kajian kebutuhan belum bisa kami laksanakan dengan pertimbangan tim belum diturunkan ke semua lokasi," kata Agus.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018