Bandarlampung (ANTARA News) - Para pengguna Jalan Lintas Timur Sumatera wilayah Provinsi Lampung hingga perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dikeluhkan para pengguna jalan, terutama pengemudi truk pengangkut barang karena adanya kerusakan jalan di wilayah tersebut.
Kondisi sejumlah ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera terjadi di wilayah Provinsi Lampung yang menghubungkan dengan Provinsi Sumatera Selatan, Kamis, menunjukakn banyak berlubang pada badan jalan yang sebagian di antaranya mengalami kerusakan parah.
Kerusakan jalan itu, mengakibatkan laju kendaraan pribadi dan truk barang terpaksa melambat, karena adanya lubang tersebar di badan jalan dengan kedalaman mencapai hingga 50 cm.
Kerusakan jalan itu, antara lain terjadi mulai dari wilayah Kabupaten Lampung Tengah hingga Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji. Jalan rusak terparah terlihat mulai dari depan PT Gunung Madu Plantations (Kabupaten Lampung Tengah) hingga Bujuk Agung (Kabupaten Tulangbawang).
Kerusakan jalan di wilayah Kabupaten Tulangbawang persisnya setelah Kampung Bujuk Agung hingga Tulangbawang sampai Kabupaten Tulangbawang Barat menjadi tempat pungutan liar bagi oknum warga yang memanfaatkan lambat laju kendaraan truk barang.
Pada wilayah tersebut, lubang jalan sedalam 50 cm tersebar di badan jalan dan mengakibatkan Jalintim mengalami kemacetan mencapai sekitar 10 km.
"Jalan di Bujuk Agung rusak parah. Semua mobil baik truk maupun pribadi pasti melambat. Malam hari sering ada pungli," ujar Ridwan, sopir mobil truk fuso angkutan beras yang melalui jalan itu.
Kerusakan Jalintim di wilayah Lampung itu belum tampak adanya perbaikan. Sedangkan hujan masih mengguyur wilayah setempat, membuat badan jalan terus mengelupas. Kondisi ini dipastikan mengganggu kelancaran jalur distribusi barang dari Lampung menuju Palembang dan kota-kota lainnya di Sumatera.
Meskipun masih ada badan jalan yang relatif baik kondisinya, namun jalannya sebagian juga sudah bergelombang dan berlubang, sehingga membuat laju kendaraan juga tidak bisa kencang. Sopir khawatir dengan jalan yang terlihat bagus, namun tak berapa lama menemukan jalan berlubang kembali. "Khawatir kalau ngebut, soalnya banyak lubang jebakan di tengah jalan. Bisa-bisa patah as roda mobilnya," kata Budi, sopir travel dari Jakarta yang juga melintasi Jalintim ini.
Menurut Joko, sopir angkutan barang rumah tangga, waktu tempuh semakin lama melintas di Jalintim menuju Palembang dan Jambi dari Lampung. Biasanya ditempuh sembilan jam, sejak kerusakan jalan bisa mencapai 20 hingga 25 jam, karena kecepatan mobil berkurang. "Dulu sembilan jam sudah di Palembang termasuk lambat, sekarang bisa 20-25 jam baru sampai," katanya lagi.
Dalam kondisi jalan rusak itu, personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mesuji, Lampung berupaya menimbun jalan berlubang di Km 170-201, Kecamatan Way Serdang dan Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji.
Kasat Lantas Polres AKP Reza Khomeini mengatakan penimbunan berulang ulang tersebut untuk meminimalkan terjadi kecelakaan di wilayah tersebut. "Inisiatif ini kami ambil untuk mencegah terjadi kecelakaan lalu lintas, agar tidak ada pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang terperosok," kata Reza pula.
Menurutnya, perbaikan kerusakan jalan tersebut dilakukan sebagai penanganan awal dalam mencegah terjadi kecelakaan pada ruas Jalintim di wilayah Mesuji itu. Selain melakukan penimbunan, lanjut Reza, pihaknya juga memasang rambu-rambu peringatan agar pengendara dapat tetap berhati-hati dan waspada saat melintas.
Ia juga mengimbau kepada seluruh pengendara roda dua maupun roda empat agar dapat berkendara dengan hati-hati serta melengkapi surat menyurat kendaraannya. "Tetap waspada dan berhati-hati dalam berkendara, karena keluarga menanti di rumah," ujarnya pula.
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018