Saat pariwisata menjadi barometer stabilitas dan kerukunan masyarakat, pertunjukan kesenian daerah menunjukkan bahwa Xinjiang merupakan tempat favorit bagi wisatawan."
Beijing (ANTARA News) - Daerah Otonomi Khusus Xinjiang, China, kedatangan 1,76 juta wisatawan selama libur panjang Hari Raya Imlek pada 15-21 Februari 2018.
Jumlah wisatawan tersebut naik 16 persen dibandingkan dengan jumlah pada periode yang sama tahun lalu, demikian data Dinas Pengembangan Pariwisata setempat, Kamis.
Selama musim libur panjang Imlek yang berakhir Rabu (21/2), pemerintah daerah di wilayah barat laut daratan Tiongkok itu memperoleh pendapatan sebesar 2 miliar RMB (Rp4,2 triliun) dari sektor pariwisata.
Daerah otonomi khusus yang mayoritas dihuni kelompok etnis Uighur beragama Islam itu menjadi tujuan favorit bagi wisawatan yang menggemari keindahan alam pergunungan dan olahraga musim dingin.
Selama musim libur Imlek tahun ini Bandar Udara Internasional Urumqi didatangi 408.000 penumpang atau naik 18 persen dengan total penerbangan 2.994 atau meningkat 8,5 persen.
Sementara kereta api di Xinjiang mengangkut 910.000 penumpang, termasuk 727.100 penumpang dalam provinsi.
Sepanjang 2017 Xinjiang kedatangan 107 juta wisatawan atau meningkat 32,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan total pendapatan sebesar 182 miliar RMB (Rp382,2 triliun) atau lebih banyak 30 persen daripada 2016.
"Saat pariwisata menjadi barometer stabilitas dan kerukunan masyarakat, pertunjukan kesenian daerah menunjukkan bahwa Xinjiang merupakan tempat favorit bagi wisatawan," kata Kepala Daerah Otonomi Xinjiang, Shohrat Zakir, sebagaimana dikutip Global Times.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata China (CNTA) melansir data bahwa sektor pariwisata membukukan pendapatan sebesar 475 miliar RMB (Rp997,5 triliun) dalam sepekan libur Imlek tahun ini atau naik 12,1 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Tiga provinsi, yakni Guangdong, Sichuan, Hunan, paling banyak menerima kunjungan wisatawan.
CNTA mendata bahwa wisatawan dari hampir 200 kota di China berlibur di 68 negara selama libur Imlek.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi tujuan utama para wisatawan asal China di samping juga negara-negara yang jauh seperti Argentina dan Meksiko.
Sepanjang 2017, China membukukan pendapatan dari sektor pariwisata senilai 5,4 triliun RMB atau naik 15,1 persen dibandingkan tahun lalu.
Pada 2020, China menargetkan pendapatan sektor pariwisata senilai 7 triliun RMB seiring dengan kebijakan pemerintah setempat bahwa pariwisata akan menjadi sektor utama yang mendorong transformasi ekonomi nasional, tulis Kantor Berita Xinhua. (T.M038)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018