Semarang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para konsultan pelaksana tidak asal teken ketika sudah mendapatkan pekerjaan pengawasan suatu proyek pembangunan.
"Untuk pengawasan, saya minta kepala balai dan satuan kerja (satker). Pertama kali, memilih konsultan dan konsultan pengawas yang tangguh, dan juga kontraktornya," katanya di Semarang, Kamis.
Hal itu diungkapkannya menanggapi terjadinya beberapa kali kecelakaan konstruksi pada proyek infrastruktur belakangan ini, kasus terbaru pada pekerjaan konstruksi Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Budi menyampaikannya usai memberikan pengarahan dan Teleconference kepada Balai Teknik Perkeretaapian tentang pembangunan infrastruktur di bidang perkeretaapian di Hotel Pandanaran Semarang.
"Kami juga lakukan evaluasi, konsultan tidak berarti ketika sudah dapat kerja asal tanda tangan saja. Akan tetapi, harus menjalankan fungsi pengawasan dengan baik," katanya.
Menurut dia, konsultan pengawas merupakan perwakilan dari "owner" untuk menjalankan fungsi pengawasan sehingga harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
"Kalau tidak tegas, ini akan jadi suatu bumerang. Saya minta semua konsisten dan berkomitmen. Artinya, pada saat sudah berkomitmen tidak ada alasan lagi mengelak pada hal yang tidak disepakati," katanya.
Mengenai parameter pekerjaan infrastruktur, Budi menyebutkan cukup banyak, antara lain waktu dan kualitas pekerjaan, tetapi yang terpenting jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan konstruksi.
Sejumlah kecelakaan konstruksi pembangunan infrastruktur terjadi beberapa waktu terakhir, termasuk runtuhnya kerangka penyangga pelat besi (timber bracket) di tiang pancang proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Selasa (20/2) dini hari.
Kecelakaan konstruksi itu menyebabkan beberapa pekerja terluka karena terjatuh dan tertimpa bahan material pada sayap kiri dan kanan tiang ginder Tol Becakayu yang roboh.
Ketujuh korban itu yakni Joni Arisma, Rusman, Supri, Kirpan, Sarmin dan Agus yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, sedangkan satu korban lainnya Waldi dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati..
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018