"Bila pada Tahun 2015 masih diperingkat ke-60, tahun ini indeks kemudahan bisnis dan investasi Indonesia, ada di posisi ke-52," tambah Niken Widiastuti saat membuka kegiatan diskusi Forum Merdeka Barat (FBM) 9 bertema `Penghentian Sementara Konstruksi Layang`," di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa hingga kini pemerintah telah membangun 2.263 km jalan, sepanjang 851 km jalan tol, sebanyak 39 bendungan, jaringan irigasi seluas 859 ha, serta pembangunan sejuta rumah sebanyak 2,4 juta rumah.
"Musibah kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi baru-baru ini, tidak akan menghapus pembangunan infrastruktur berskala besar yang sudah dilakukan pemerintah. Karena seluruh fasilitas yang dibangun ini adalah untuk melayani masyarakat," tambah Niken.
Dirjen Bina Konstruksi, adalah faktor keamanan. Sehingga semua pelaksanaan terkait itu, diberhentikan untuk sementara. Yang lainnya tetap berjalan. Seperti yang ada di jalan tol, tetap dilanjutkan. Karena memang tidak masuk kriteria-kriteria di atas," jelasnya.
Terkait evaluasi pembangunan infrastruktur akibat terjadinya insiden kecelakaan sehingga harus ada moratorium, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Syarif Burhanuddin dalam diskusi tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya bukan moratorium namun penghentian sementara.
"Saat ini banyak kalangan yang bertanya, berapa lama penundaan ini? Penundaan kemarin, ada yang berlangsung hanya beberapa jam saja. Setelah di-approval," jalan kembali.
Sejak kemarin juga, sudah ada pelaksana yang konsultasi ke kami (PUPR), terkait penundaan, tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui tiga Menteri Kabinet Kerja, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN Rini Soemarno, memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh pekerjaan pembangunan infrastruktur layang (elevated).
Hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 antara lain Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Syarif Burhanuddin, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri, dan
Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Nyoman Wirya Adnyana.
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018