Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di Pasar Spot Antar-Bank Jakarta pada Rabu sore masih terpuruk di atas level Rp9.000 per dolar AS, karena pelaku pasar masih melepas mata uang lokal itu. Rupiah pada sore itu mencapai Rp9.015/9.015, padahal sehari sebelumnya sekira Rp8.990/9.012 per dolar AS atau turun 25 poin. Dibandingkan sesi Rabu pagi, rupiah turun 45 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan bahwa posisi rupiah masih di atas angka psikologis Rp9.000 per dolar AS, meski tekanan negatif pasar agak berkurang. Hal itu lantaran pelaku masih berspekulasi membeli dolar AS, namun aksi beli itu sedikit turun seiring dengan liburnya pasar uang di AS guna menyambut hari kemerdekaan negeri itu pada 4 Juli 2007, katanya. Ia mengemukakan, dengan liburnya pasar uang AS, maka kegiatan pasar uang lokal agak berkurang, karena pelaku asing khususnya pemain dari AS cenderung mengambil liburan tersebut. Kegiatan pasar yang berkurang itu diperkirakan hanya terjadi pada hari ini, namun berikutnya kegiatan pasar uang akan kembali normal, ucapnya. Pasar uang lokal, menurut dia memerlukan isu positif yang mendorong rupiah menguat apalagi didukung oleh faktor fundamental ekonomi yang cukup baik. Pergerakan rupiah yang masih di sekitar angka Rp9.000 per dolar AS, menunjukkan bahwa peran Bank Indonesia (BI) terhadap pasar uang tetap tinggi, mereka menjaga agar mata uang lokal tetap berada pada kisaran Rp9.000 per dolar AS, katanya. "Kami optimis BI tetap mengawasi pergerakan rupiah agar tidak jauh berada di atas atau dibawah level Rp9.000 per dolar AS,"ujarnya. Menurut Kostaman Thayib, rupiah pada hari berikutnya diperkirakan akan kembali berada dibawah level Rp9000 per dolar AS berkat membaiknya pasar saham regional seiring dengan menguatnya bursa Wall Street. Selain kondisi di dalam negeri yang cukup tenang, aman dan damai, fundamental ekonomi makro Indonesia yang semakin bagus juga merupakan faktor yang memicu rupiah untuk kembali menguat, ucapnya. Mengenai dolar AS, menurut dia, naik menjadi 122,47 dari sebelumnya 122,40, terhadap euro menjadi 1,3604, euro terhadap yen dari 166,56 menjadi 166,66. Sementara itu diperkirakan Bank Sentral Jepang (BOJ) akan menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen dari sebelumnya 0,50 persen untuk memicu yen menguat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007