"Lima korban meninggal adalah Karsini, Sapto, Wati, Radam, dan Kiswan. Hingga pukul 14.30 sudah ditemukan lima orang meninggal dunia dan 15 orang masih hilang diduga tertimbun longsor," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers diterima di Jakarta, Kamis.
Sutopo mengatakan pendataan masih dilakukan. Saat masa darurat data akan selalu bergerak. Korban hilang didasarkan pada laporan warga sekitar.
Menurut Sutopo, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), relawan, dan masyarakat terlibat langsung dalam evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.
Tim kesulitan mencari korban karena tanah masih bergerak, material longsor gembur, tebal dan cukup luas. Alat berat belum dapat digunakan untuk mencari korban.
"Cuaca mendung kemungkinan hujan juga dapat menyulitkan pencarian korban. Prinsip mengutamakan keamanan menjadi pedoman tim gabungan dalam pencarian korban," tuturnya.
(Baca juga: Longsor Brebes, 14 orang selamat)
(Baca juga: Tanah longsor melanda Brebes, satu orang tewas)
Masyarakat diimbau tidak mendekati lokasi longsor karena berbahaya kemungkinan longsor susulan. Bila terjadi hujan, material longsor yang labil akan mudah mengakibatkan longsor susulan.
Lokasi longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem merupakan daerah zona rawan sedang hingga tinggi longsor.
Mahkota longsor dari perbukitan di hutan produksi Perhutani BKPB Salem Petak 26 PlRPH Babakan longsor menimbun sawah di bagian bawah dan menimpa petani yang sedang bekerja.
Saat longsor terjadi pukul 08.00 WIB, cuaca tidak sedang hujan. Lahan pertanian sawah berada di bagian bawah agak jauh dari perbukitan mahkota longsor.
(Baca juga: Basarnas mengevakuasi korban longsor Brebes)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018