Setelah The Fed mempertahankan suku bunga, The Fed terlihat yakin bisa mempertahkan suku bunga tinggi yang disebut berbagai kalangan akan menaikkan inflasi mengingat lanskap ekonomi yang terus meningkat.
Tadinya saham bereaksi positif, namun setelah yield obligasi menanjak ke posisi tertinggi dalam empat tahun pada 2,957 persen mengantisipasi naiknya suku bunga tahun ini, harga saham pun berbalik melemah.
"Pertemuan The Fed menunjukkan para anggota The Fed tidak terlalu mengkhawatirkan inflasi sehingga itu menjadi musik untuk telinga pasar," kata Michael Arone, Kepala Strategis Investasi pada State Street Global Advisors di Boston.
Indesk Dow Jones Industrial Average terpangkas 166,97 poin atau 0,67 persen menjadi 24.797,78 poin, indeks S&P 500 juga tertekan 14,93 poin atau 0,55 persen menjadi 2.701,33 poin, dan indeks Nasdaq turun 16,08 poin atau 0,22 persen menjadi 7.218,23 poin.
Obligasi tenor 10 tahun yang menjadi benchamrk turun sehingga yield naik menjadi 2,9408 persen dari 2,893 persen.
Volume transaksi saham kali ini adalah 6,96 miliar saham atau di bawah rata-rata 8,49 miliar dalam 20 hari terakhir perdagangan, demikian Reuters.
Baca juga: Wall Street amblas ke level terendah sejak 2008
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018