Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Didik Suhardi mengatakan jumlah penonton film domestik pada 2017 mencapai 45 juta orang, jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Penonton film domestik pada 2015 hanya 16 juta orang, sekarang jauh meningkat menjadi 45 juta penonton pada 2017. Ini menunjukkan perkembangan film lokal semakin baik dan film yang diproduksi dari tahun ke tahun semakin baik," ujar Didik di Jakarta, Rabu.
Konsekuensi dari semakin baiknya kondisi perfilman Tanah Air, berdampak pada kebutuhan tenaga kerja terutama lulusan teknisi dan operator. Tenaga kerja tersebut biasanya diisi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perfilman.
"Saat ini ada sekitar 120 SMK terkait dengan perfilman. Kita terus bina SMK-SMK ini agar bisa menyiapkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan industri perfilman," jelas Sesjen Kemdikbud.
Kemdikbud juga melakukan pemetaan berapa tenaga kerja lulusan SMK yang dibutuhkan industri perfilman Tanah Air. Di beberapa sekolah, malah ada lulusannya yang langsung ditunggu oleh industri perfilman.
Kemudian, Kemdikbud melakukan revitalisasi 18 SMK untuk menyiapkan tenaga terampil di bidang perfilman.
Menurut Didik, Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK sedang menyiapkan mekanisme bantuan teknis dan nonteknis untuk mendorong peningkatan kapasitas SMK tersebut.
"Kemdikbud, dalam hal ini Pusbangfilm dan Direktorat Pembinaan SMK dapat memberikan pembinaan kepada SMK di bidang perfilman agar dapat menyediakan tenaga perfilman yang berkualitas."
Kemdikbud memastikan pengembangan kapasitas SMK tersebut dapat menjawab tantangan perfilman nasional, khususnya dalam menghadapi era persaingan global. Hal ini sejalan dengan pengembangan salah satu sektor prioritas pemerintah, yaitu industri kreatif.
"Jangan sampai nanti tenaga-tenaga perfilman nasional kita diisi oleh tenaga dari negara-negara tetangga," imbuh dia.
Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018