"Banjir yang terjadi beberapa kali itu disebabkan curah hujan yang tinggi dan juga adanya kiriman air dari hulu, sehingga sungai meluap ke pemukiman," kata Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon, Agung Sedijono di Cirebon, Rabu.
Dia mengatakan seperti banjir terjadi pada Selasa (20/2) petang yang menerjang tiga titik di Kota Cirebon, yaitu di Kelurahan Kalijaga dan Kecapi, Kecamatan Harjamukti serta di Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi.
Banjir tersebut kata dia karena curah hujan yang terjadi di Kota Cirebon dan juga daerah hulu Kabupaten Kuningan cukup tinggi, menyebabkan air sungai meluap masuk ke jalan dan kemudian merendam rumah warga.
"Sedangkan air surut sekitar dua jam di hari yang sama," tuturnya.
"Banjir yang terjadi kemaren termasuk parah karena ketinggian air ada yang mencapai 2 meter dan korban terdampak sebanyak 1.098 jiwa," lanjutnya.
Sementara itu Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Asep Dedi mengakui jika banjir yang menerjang pemukiman warga beberapa kali dikarenakan intensitas hujan tinggi.
Untuk itu kata Asep dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi di Kota Cirebon.
"Ini karena intensitas hujan di daerah hulu yang tinggi dan untuk menanggulangi permasalahan banjir ini butuh sinergi antara beberapa pihak," kata Asep.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018