Palu (ANTARA News) - Direktur Keuangan Perum Bulog, Pardiman melaporkan kondisi stok beras dan gula pasir yang hingga kini masih tersedia di gudang Bulog di Palu, Sulawesi Tengah jumlahnya cukup memadai.
Di hadapan anggota Komisi IV DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV, Roemkono dalam kunjungan ke gudang beras Bulog di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur, Selasa, Dirkeu Bulog, Pardiman menjelaskan secara rinci persediaan beras, gula pasir dan beberapa komoditi pangan lainya.
Khusus komoditi beras yang ada di gudang Bulog Sulteng saat ini totalnya sebanyak 20.000 ton dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini tercatat sebagai penerima rastra atau sekarang bantuan sosial (bansos) dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara stok beras, khususnya yang ada di gudang Tondo Palu ada 2.500 ton dan gula pasir sekitar 189 ton.
Semua stok beras yang ada digudang Bulog di Palu adalah hasil dari pengadaan lokal.
Dia juga menambahkan Bulog Sulteng saat ini juga telah menangani sejumlah komoditi pangan lainnya seperti jagung, kedelai, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, telur ayam dan daging.
Semua komoditi pangan yang ada di Bulog Sulteng dijual kepada masyarakat dengan harga dibawah harga pasaran atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah.
Dalam menjual berbagai komoditi Bulog bekerja sama dengan rumah pangan kita (RPK), BUMDes, koperasi dan pedagang pengecer di pasar-pasar tradisional.
Pardiman juga mengatakan bahwa Bulog Sulteng pada 2017 telah menjadi Divre mandiri dalam hal pengadaan beras untuk kebutuhan sendiri.
Artinya tidak lagi menerima pasokan beras dari luar karena hasil pengadaan lokal telah melampaui kebutuhan penyaluran.
Hadir dalam kunjungan kerja anggota Komisi IV DPR RI di gudang beras Bulog Kelurahan Tondo antara lain Dirjen Perkebunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Asisten II Setdaprov Sulteng, Elim Somba, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Trie Iriayani Lamakampali dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hazanudin Atjo.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018