Jakarta (ANTARA News) - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Prof Kadarsah Suryadi mengatakan perguruan tinggi harus memperkuat program studi yang sudah ada untuk menghadapi era disrupsi yang terjadi saat ini.
"Untuk menghadapi era disrupsi seperti saat ini, semua program studi harus diperkuat sehingga paralel dengan kebutuhan industri dan masyarakat," ujar Kadarsah di Jakarta, Selasa.
Dia memberi contoh sistem pembelajaran program studi pertanian harus bisa memperkuat diri, tidak hanya menghasilkan produk pertanian yang bermutu tetapi juga berperan dalam mendekatkan antara permintaan dan pasokan serta menghilangkan peran perantara.
"Era disrupsi juga mempercepat proses layanan sehingga bisa banyak yang bisa dilayani dan tentu saja lebih murah," kata dia.
Kadarsah juga menambahkan akan ada sebagian kecil lapangan pekerjaan yang diganti dengan otomasi. Namun untuk industri padat karya tetap membutuhkan manusia.
"Perguruan tinggi dihadapkan bagaimana mencetak lulusan yang bia beradaptasi di lingkungan yang cepat berubah," katanya.
Di ITB sendiri, tambah dia, pihaknya sangat peduli mempersiapkan mahasiswa dengan pemograman serta pembelajaran dengan menggunakan "big data".
"Data ada di mana-mana saat ini, untuk itu mahasiswa harus dibekali bagaimana mengolah data mentah. Sangat disayangkan kalau mahasiswa tidak mampu mengolah data," katanya.
Selain itu, perguruan tinggi juga harus membekali mahasiswanya dengan minimal menguasai satu bahasa asing serta mendekatkan diri dengan dunia industri. Pihaknya juga sudah melakukan pemetaan di sejumlah perguruan tinggi di dunia yang juga melakukan pemetaan pada dunia industri.
Pengamat pendidikan, Indra Charismiadji mengatakan perguruan tinggi jangan hanya memperkuat program studi yang ada tetapi juga harus memperkuat dosennya.
"Kompetensi dosen juga harus ditingkatkan, apakah dosennya juga bisa melakukan pengolahan "big data". Untuk itu perlu ada peningkatan kompetensi dosen," ujar Indra.
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018