Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan tidak akan membahas kandidat calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019.
"Rakernas belum akan mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pernyataan ini penting, mengingat ada kecenderungan pemberitaan, oleh media tertentu, yang melakukan framing, sesuai agenda politiknya, namun seringkali merahasiakan narasumbernya," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pasangan capres cawapres yang akan diusung dan kapan momentum pengumuman dan kongres, PDI Perjuangan telah memberikan mandat pada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengatakan rakernas akan membahas hal-hal strategis berkaitan dengan pilkada serentak 2018, berbagai persoalan bangsa dan negara, dan tahapan strategis pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019.
"Dalam rakernas tersebut juga akan disampaikan laporan dari DPD Partai seluruh Indonesia dan Badan-Badan Partai," ujarnya.
Dia menjelaskan, PDI Perjuangan memiliki tradisi demokrasi yang telah mengakar yang dijiwai kepribadian bangsa, sehingga hal-hal terkait dengan pengumuman nama pemimpin nasional akan disampaikan secara khusus dan dengan desain politik yang penuh dengan nuansa semangat cinta tanah air.
Menurut dia, bagi PDI Perjuangan, fokus utama saat ini adalah memberikan dukungan yang lebih efektif bagi pemerintahan Bapak Presiden Jokowi.
"PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas kerja keras dan pencapaian kinerja Bapak Jokowi, dengan model kepemimpinan turun ke bawah, dan kemampuannya menyelesaikan persoalan bangsa dan negara guna mewujudkan Indonesia yang lebih berdaulat, berdikari, dan berkebudayaan," katanya.
Dia menjelaskan keseluruhan rakernas bersifat tertutup dan pembukaannya akan dilakukan secara sederhana, diikuti oleh internal kader Partai, mengingat pembahasan berkaitan hal-hal khusus.
Menurut dia, dengan melakukan pembahasan secara internal dan tertutup, maka berbagai persoalan dapat dilihat secara jernih, sehingga agenda politik yang ditawarkan PDI Perjuangan pun agar berakar kuat pada kehendak rakyat, dan berpijak pada ideologi bangsa Pancasila.
"Ruang politik di Indonesia harus diisi dengan wajah politik yang membangun peradaban, politik yang berkebudayaan, serta politik yang membangun harapan untuk hidup lebih baik dengan mengangkat harkat dan martabat sebagai bangsa pejuang; bangsa yang memiliki cita-cita luhur," katanya.
PDI Perjuangan mengadakan Rapat Kerja Nasional ke-III di Bali pada tanggal 23 sampai 25 Februari 2018.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018