Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Selasa, menggelar rapat dengan Menteri Perhubungan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, dan seluruh Direktur Utama dari BUMN Karya untuk membahas kecelakaan konstruksi pada Proyek Tol Becakayu.
Dari Antara di Kantor Kemeneterian PUPR Jakarta, Selasa, Basuki tiba lebih dulu sekitar pukul 12.20, disusul Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Dirut Waskita Karya Muhammad Choliq yang tiba pukul 13.10 WIB.
Basuki tengah menghadiri acara penghargaan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, ketika kecelakan terjadi. Dia langsung kembali ke Jakarta dan tiba di Kementerian PUPR pukul 13.25 WIB.
"Pukul setengah satu saya undang Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan seluruh Direktur Utama BUMN ketemu saya di Kementerian PU," kata Basuki.
Basuki mengatakan kecelakaan konstruksi Tol Becakayu yang terjadi pukul 03.00 WIB, Selasa dini hari, bukan karena robohnya tiang girder, namun karena merosotnya bekisting pier head saat kondisi beton masih basah.
Ia telah memerintahkan moratorium atau pemberhentian sementara untuk semua pekerjaan layang di seluruh Indonesia, baik pembangunan LRT, jalan tol maupun jembatan layang yang membutuhkan pekerjaan berat di atas (elevated).
Baca juga: Pemerintah hentikan sementara proyek berat layang
"Kita lihat Transjawa, Transumatra, LRT di Palembang, LRT di Bekasi-Jakarta, Cibubur-Jakarta, semua berhenti dulu. Tidak hanya proyek strategis nasional, semua pekerjaan berat yang `elevated` saya hentikan sementara," kata Basuki.
Ia menambahkan saat ini Komite Keselamatan Konstruksi dan Dirjen Bina Marga masih melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan Tol Becakayu.
Ada pun Waskita telah berkoordinasi dengan aparat untuk menangani masalah ini. Saat ini sedang dilakukan investigasi secara internal oleh polisi untuk mendapatkan data dan informasi saol peristiwa tersebut dan diharapkan hasil sudah keluar dalam waktu 1x24 jam.
"Kami ingin meluruskan bahwa bukan tiang pancang/tiang penyangga yang roboh seperti pemberitaan tetapi bekisting pierhead," kata Kepala Divisi III PT Waskita Karya Dono Parwoto.
Waskita telah mengevakuasi tujuh korban luka dan sudah ditangani RS UKI.
Jalan Tol Becakayu sepanjang 11 km adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya mulai 2014 dengan nilai kontrak Rp7,23 triliun.
Baca juga: Rumah sakit pastikan enam korban Becakayu luka ringan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018