Singkil, Aceh (ANTARA News) - Bangkai satu ikan paus sepanjang tujuh meter ditemukan nelayan mengapung di perairan Pulau Asok, Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Senin (19/2).
"Yang pertama sekali menemukan bangkai ikan paus itu mati mengapung adalah nelayan Haloban dan sempat membuat warga setempat heboh," kata Kliwon, Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pulau Banyak, Aceh Singkil, kepada wartawan di Singkil, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa Senin siang sekira pukul 13.20 WIB dia menerima informasi mengenai penemuan bangkai paus dari nelayan Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat. BKSDA langsung melaporkan hal itu ke Danpos Angkatan Laut Pulau Banyak Letda Wiwin Yuliato dan membentuk tim.
Tepat pada pukul 14.50 WIB, ia melanjutkan, tim Gabungan yang terdiri atas Komandan Pos AL Letda Laut (T) Wiwin Yulianto, Personel Posal Sertu Marinir Choirul, Personel Koramil 01 Pulau Banyak Pelda Asep Zemi dan BKSDA Aceh langsung menuju Pulau Asok menggunakan kapal cepat menuju lokasi.
Ketika tiba di lokasi tepat pukul 15.15 WIB, tim menemukan bangkai paus yang sudah membusuk, memperkirakan mamalia laut itu sudah mati dua pekan sebelumnya.
Tim gabungan dan warga setempat kemudian berupaya menarik bangkai ikan itu ke daratan. Setelah berhasil menarik ikan ke darat dan bermusyawarah, tim dan warga setempat memutuskan mengubur bangkai paus di Desa Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat di Pulau Asok.
Baca juga:
Paus sepanjang tujuh meter ditemukan mati di Aceh Singkil
Pembakaran bangkai ikan paus sperma jadi tontonan masyarakat
Pewarta: Anwar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018