Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bursa saham eksternal yang melemah berdampak negatif bagi pergerakan IHSG, dan pelaku pasar cenderung melakukan aksi lepas saham.
"Selain faktor eksternal, faktor ambil untung turut menahan laju IHSG mengingat pada hari sebelumnya mayoritas saham-saham di dalam negeri telah menguat," katanya.
Ia menambahkan investor asing yang kembali berada dalam posisi jual pada awal sesi perdagangan turut menahan pergerakan IHSG. Ia berharap aksi investor asing hanya bersifat sementara sehingga tidak menekan IHSG lebih dalam.
Di sisi lain, dia menjelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil terhadap dolar AS diharapkan bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham di dalam negeri.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan setelah mencatatkan rekor baru pada Senin (19/2), IHSG bergerak dalam rentang konsolidasi.
"Koreksi yang terjadi masih dapat dimanfaatkan bagi investor untuk tetap melakukan akumulasi beli secara selektif," katanya.
Di bursa regional, indeks bursa Nikkei turun 283,67 poin (1,28 persen) ke 21.865,54; indeks Hang Seng melemah 341,89 poin (1,10 persen) ke 30.773,54 dan Straits Times melemah 20,05 poin (0,60 persen) ke posisi 3.467,83.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018