Jakarta (ANTARA News) - Arus lalu lintas di sekitar lokasi tiang pancang proyek tol Bekasi,-CawangKampung Melalyu (Becakayu) di Kebon Nanas Jakarta Timur pada Selasa pagi tetap bisa dilalui masyarakat meskipun padat.
Padatnya arus lalu lintas disebabkan kesibukan jam kerja serta adanya sebagian pengendara sepeda motor yang berhenti untuk melihat lokasi. Hal itu menyebabkan arus lalulintas tersendat.
Akibat ambruknya tiang pancan (girder) itu, tujuh orang pekerja menjadi korban. Enam orang di antaranya mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS UKI Cawang, sedangkan seorang lain mengalami luka berat dan dibawa ke RS Polri Kramatjati.
Baca juga: Waskita: kecelakaan Becakayu bukan akibat robohnya tiang pancang
Seluruh korban dievakuasi sekitar pukul 04.45 WIB. Pihak kepolisian sedang menyelidiki ambruknya tiang pancan tersebut dengan memeriksa lokasi maupun meminta keterangan sejumlah saksi.
Baca juga: Tiang pancang tol Becakayu ambruk, korban dilarikan ke RS UKI
Becakayu adalah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di atas Sungai Kalimalang yang membentang dari arah Bekasi menuju Jakarta Timur. Tol ini diarahkan untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang.
Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter 1998. Kemudian investor dan pengelola Tol Becakayu selanjutnya adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pada 3 November 2017, Seksi IB dan IC Tol Becakayu ruas Cipinang Melayu-Jakasampurna mulai beroperasi, sedang ruas lainnya terus dikerjakan.
Baca juga: BPJT: robohnya tiang girder Tol Becakayu tak terkait bangunan lama
Pewarta: Sri Muryono
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018